Peneliti GReAT Temukan Trojan BloodyStealer yang Targerkan Platform Game Online

- Rabu, 29 September 2021 | 17:51 WIB
Ilustrasi trojan. (Pixabay/geralt)
Ilustrasi trojan. (Pixabay/geralt)

HALUANRIAU.CO, JAKARTA - Lagi-lagi trojan ditemukan oleh peneliti keamanan di tim riset dan analisis global Kaspersky (GReAT). Trojan yang ditemukan itu dijuluki BloodyStealer.

Malware yang mampu menyamar untuk memasuki komputer hingga menyerang server itu dijual di forum darknet dan digunakan untuk mencuri akun gamer di platform game populer seperti Steam, Epic Games Store, dan EA Origin.

Lebih jauh, peneliti GReAT, Dmitry Galov mengatakan BloodyStealer telah menarik perhatian di antara para pengguna di salah satu forum underground. Ia menjelaskan trojan itu memiliki beberapa kemampuan maju seperti ekstrak kata sandi peramban, cookie, dan informasi lingkungan.

“Pengembang di balik trojan ini juga menambahkan kemampuan, seperti mengambil informasi terkait platform game online,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (29/9/2021).

Baca Juga: 800 Pelajar di Sumatera Utara Tak Hadir PTM, Ada yang Sudah Menikah

Dmitry menambahkan bahwa informasi itu kemudian dijual di berbagai platform gelap. Saluran Telegram yang biasanya digunakan untuk penjualan akses akun game online.

BloodyStealer sendiri memiliki fitur khusus yang bisa menghindari analisis dan deteksi, serta harga berlangganan yang rendah. Sebutnya, malware ini sebagai salah satu ancaman yang dihadapi para gamer online.

Dmitry menjabarkan akun game jelas diburu oleh para pelaku kejahatan siber. Jadi, jika ingin menikmati game dengan tenang dan tidak khawatir kredit atau akun dalam game hilang, pastikan untuk melindungi akunnya.

“Bisa melalui otentikasi dua faktor dan menggunakan solusi keamanan yang andal untuk melindungi perangkat Anda,” katanya lagi.

Kombinasi login dan kata sandi game di platform populer dapat dijual seharga US$ 14,2 (Rp 203 ribu) per seribu akun saat dijual dalam jumlah besar.

"Dan akun yang dicuri ini bukan berasal dari kebocoran data yang tidak disengaja, melainkan hasil dari kampanye kriminal dunia maya terencana yang menggunakan malware trojan seperti BloodyStealer," tuturnya.

Baca Juga: Selisih 5 Detik Pedayung Putri Riau Raudani Fitri Sumbang Medali Perak

Peneliti Kaspersky pertama kali menemukan BloodyStealer pada Maret. Malware ini dikenal sebagai ancaman yang mampu menghindari deteksi dan terlindung dari rekayasa balik hingga analisis malware secara umum.

BloodyStealer dijual di forum underground dengan harga menarik, kurang dari US$ 10 (Rp143 ribu) untuk langganan sebulan atau US$ 40 (Rp572 ribu) untuk langganan seumur hidup.

Pakar Kaspersky mendeteksi serangan menggunakan trojan BloodyStealer di Eropa, Amerika Latin, dan kawasan Asia-Pasifik.

Halaman:

Editor: Bagus Pribadi

Sumber: Tempo.co

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Twitter Resmi Hapus Centang Biru 'Gratis'

Jumat, 21 April 2023 | 12:34 WIB

Kabar Duka, Hari Ini Zippyshare Resmi Ditutup

Sabtu, 1 April 2023 | 13:15 WIB

Aplikasi Discord Buat GPU Nvidia Jadi Lemot?

Kamis, 2 Februari 2023 | 17:12 WIB

Hari Ini, Penjualan Windows 10 Resmi di Stop

Selasa, 31 Januari 2023 | 10:09 WIB

TikTok Klaim Sudah Takedown Konten 'Ngemis Online'

Kamis, 26 Januari 2023 | 15:09 WIB

Kode Redeem Terbaru Genshin Impact 8 Desember 2022

Kamis, 8 Desember 2022 | 13:47 WIB

Karyawan di PHK Besar-Besaran, Twitter Digugat

Sabtu, 5 November 2022 | 06:35 WIB
X