Bangun Saingan ChatGPT, Perusahaan Teknologi China Buru Para Ahli Domestik yang Bekerja di Luar Negeri

HALUANRIAU.CO, TEKNOLOGI - Perusahaan teknologi asal China, kini tengah berburu dan merayu para pakar kecerdasan buatan (AI) asal negeri tirai bambu tersebut untuk kembali ke negaranya terutama yang bekerja di OpenAI.

Diketahui, OpenAI merupakan perusahaan rintisan asal Amerika Serikat yang berada dibelakang ChatGPT.

Dilansir dari CNA, hal tersebut dilakukan perusahaan teknologi China demi membangun saingan dengan ChatGPT ditengah pasokan ilmuan AI yang masih kurang dari permintaan yang semakin meningkat.

Namun demikian, menurut Liang Hongjing, mitra di CGL Consulting yang berbasis di Shenzhen mengungkapkan bahwa terdapat tantangan untuk merekrut para pekerja China untuk kembali dari luar negeri.

Tantangan tersebut tak terlepas dari daya tarik yang para pekerja dapatkan jika mereka kembali ke dalam negeri meskipun perusahaan China bersedia menawarkan paket gaji yang sangat besar untuk menarik talenta yang tepat.

“Kembali ke China akan menjadi langkah berbiaya tinggi bagi orang-orang ini, yang harus meninggalkan masa tinggal, mobil, rumah, dan bahkan keluarga mereka,” katanya.

Disisi lain, menurut Liang, jumlah peluang di sektor internet China menjadi daya tarik yang sangat besar terlepas dari masalahnya.

“Pasar internet China, terlepas dari masalahnya, masih sangat menarik," kata Liang.

"Kecepatan pertumbuhan sektor teknologi dan ekonomi China dalam dekade terakhir telah menghasilkan kejutan yang jauh lebih banyak daripada yang bisa ditawarkan pasar luar negeri," terangnya.

Baca Juga: Bea Cukai Tembilahan Serahkan Hibah BMMN kepada NU dan Muhammadiyah