Penebang Kayu Diterkam Harimau di Kampung Teluk Lanus, KSDA Riau: Lokasi Konflik di Habitat Satwa

- Selasa, 20 Desember 2022 | 16:27 WIB
Kabid Teknis Balai BKSDA Riau, M Mahfud saat diwawancarai (Akmal/HRC)
Kabid Teknis Balai BKSDA Riau, M Mahfud saat diwawancarai (Akmal/HRC)

HALUANRIAU.CO, PEKANBARU - Konflik antara manusia dengan satwa Harimau Sumatera di Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak kembali terjadi, satu orang meninggal dunia dengan luka bekas gigitan satwa harimau.

Konflik itu tepatnya terjadi di wilayah Hutan Sungai Belat pada Senin (19/12) sekira pukul 05.00 WIB. Kejadian itupun diketahui oleh beberapa rekan korban namun tak bisa memberikan pertolongan.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, Genman S Hasibuan melalui Kabid Teknis, M Mahfud menyebut bahwa peristiwa itu merupakan interaksi negatif manusia dengan satwa harimau.

"Korban dan para saksi merupakan pekerja penebang liar yang sedang bekerja menebang kayu mahang di lokasi kejadian," terang Kabid Teknis M Mahfud, Selasa (20/12).

Identitas korban yakni Acai (50) warga Kampung Balak, Kabupaten Kepulauan Meranti, bersama beberapa rekannya melakukan penebangan kayu mahang dilokasi tersebut.

Saat peristiwa itu terjadi, kata Mahfud memaparkan keterangan para saksi, terdengar suara kegaduhan saat semuanya sedang tidur, suara erangan pun sempat terdengar dari korban.

"Saksi juga mendengar suara erangan dari arah korban yang diduga korban telah diseret oleh satwa harimau sumatera," jelasnya.

Saksi pun berupaya mencari sumber erangan korban tersebut. Tak jauh dari bedeng, korban didapati dalam keadaan sudah meninggal dunia.

"Didapati korban telah meninggal dunia dengan keadaan luka pada leher dan wajah. Kondisi leher berlubang dan luka robek pada bagian pipi kanan," ulasnya.

Lokasi kejadian, sebut Mahfud, merupakan wilayah habitat satwa liar dan berada diwilayah Hutan Produksi Konservasi (HPK). Jaraknya dari pemukiman warga lebih kurang 4 jam menggunakan transportasi air.

"Bedeng atau pondok istrahat para pekerja itu merupakan habitat satwa liar, 4 jam dari Kampung Teluk Lanus dan berada pada di hutan produksi konservasi," ungkapnya.

Tim dari Balai BKSDA Riau pun telah berkoordinasi dengan Polsek Sungai Apit untuk mengingatkab masyarakat agar menghindari aktivitas didalam hutan dan tidak melakukan kegiatan penebangan liar.

"Kita juga mengimbau masyarakat tidak melakukan kegiatan penebangan ilegal yang dapat merusak habitat satwa liar. Dan masyarakat dilarang bertindak anarkis terhadap satwa liar, terutama satwa liar yang dilindungi," pungkas Mahfud.

(Mal)

Baca Juga: Dirumorkan Bakal Jadi Pelatih Brazil, Ancelotti: Saya Sudah Tua dan Nyaman di Madrid

Halaman:

Editor: Bilhaqi Amjada A'araf

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pelajar di Dua Sekolah Terindikasi LGBT

Selasa, 30 Mei 2023 | 15:45 WIB
X