Gerakan Aksi Bergizi, Gubri Beri Edukasi Remaja Tingkatkan Gizi Cegah Anemia dan Stunting

- Rabu, 26 Oktober 2022 | 15:00 WIB
Gubri Syamsuar, saat memberikan edukasi kepada remaja terutama pelajar pentingnya menjaga kesehatan dan memakan makanan bergizi.
Gubri Syamsuar, saat memberikan edukasi kepada remaja terutama pelajar pentingnya menjaga kesehatan dan memakan makanan bergizi.

HALUANRIAU.CO, PEKANBARU - Gubernur Riau,Syamsuar didampingi Ketua TP PKK Riau, Misnarni Syamsuar menghadiri kegiatan Gerakan Nasional Aksi Bergizi tingkat Provinsi Riau, yang diselenggarakan di SMA Negeri 8 Pekanbaru, Kamis (26/10). Gerakan Nasional Aksi Bergizi, sasarannya siswa-siswi SMA/SMP sederajat dengan jumlah sebanyak 1.028 sekolah.

Dalam arahannya kepada pelajar yang mulai memasuki usia remaja ini, Gubri mengatakan, kegiatan Gerakan Nasional Aksi Bergizi juga diharapkan dapat motivasi sekolah-sekolah lain untuk ikut melaksanakan kegiatan aksi bergizi secara rutin. Sebagai bentuk upaya meningkatkan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri, serta mendukung pencegahan stunting secara nasional.

"Rangkaian kegiatan Gerakan Nasional Aksi Bergizi tahun 2022 ini diikuti sebanyak 1.028 sekolah melaksanakan aksi secara serentak di seluruh Indonesia, sekaligus memecahkan rekor muri nasional atau dunia dengan jumlah sekolah terbanyak melaksanakan aksi bergizi secara serentak," ujar Gubri.

“Aksi bergizi ini adalah gerakan nasional ini dalam rangka untuk mempersiapkan sumber daya manusia. Jadi ini tentunya langkah agar nanti kita sudah mempersiapkan generasi yang akan datang generasi betul-betul berkualitas tentunya membutuhkan gizi yang lebih kuat,” tambah Gubri.

Pada kesempatan tersebut Gubri juga mengingatkan kepada seluruh siswa agar menyelesaikan pendidikan sampai selesai. Jangan sampai ada lagi pelajar yang menikah dini, atau menikah pada usia muda. Ia banyak menemukan yang menikah dibawah umur menyebabkan kelainan darah bagi anak yang dilahirkan.

“Kita tau banyak sekarang, banyak terjadinya penyakit yang tentunya disebabkan dengan kekurangan gizi, stunting dan sabagainya. Termasuk tadi saya katakan tadi ada kelainan darah ini juga terjadi pada kaum perempuan. Saya sampikan kepada ramaja jangan sampai nikah usia dini, seharusnya sesuai aturan untuk perempuan 20 tahun dan laki-laki 25 tahun. Yang menjadi masalah itu nanti anaknya saya memperhatikan adanya kelainan karena ketidaktauan mereka adanya kelainan darah,” tegas Gubri.

Sementara itu, Kadiskes Riau, Zainal Arifin, menambahkan, dengan gerakan bergizi ini diharapkan anak-anak bisa hodup sehat. Terutama bagi remaja putri yang sudah mulai masuk usia dewasa dan mengalami haids, yang bisa menyebabkan kekurangan darah. Untuk itu perlu diberikan edukasi kepada remaja tentang kesehatan, disaat mengalami haids.

“Anak-anak sekolah jajan yang sehat, dan ini kita dahului dengan memberikan edukasi kesehatan kepada remaja putri. Mungkin dirumah ibunya atau anaknya segan bercerita, jika dia sudah menstruasi pertama dan sebagainya. Karena itu kepada anak perempaun karena dia yang mengalami haids,” jelas Zainal.

“Maka setiap minggu satu tablet tambah darah perminggu, sebaiknya seperti itu, dan gizi yang cukup tidak ada masalah. Karena itu mudah-mudahan dengan edukasi makanan bergizi sudah pas itu dengan memberikan makanan empat sehat lima sempurna,” ungkapnya.

Usai memberikan edukasi kepada pelajar Gubernur Riau, bersama Kadiskes Riau, sert ketua TP PKK, mengajak remaja putri meminum tablet penambah darah. Dan juga makan makanan empat sehat lima sempurna yang telah dibawa oleh masing-masing siswa.

Editor: Nurmadi

Tags

Terkini

Pelajar di Dua Sekolah Terindikasi LGBT

Selasa, 30 Mei 2023 | 15:45 WIB
X