HALUANRIAU.CO, PEKANBARU - Sebagai bentuk percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Bengkalis, BKKBN Riau lakukan penguatan komitmen dan peran pemerintah daerah yang dituangkan dalam Rekonsiliasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Bengkalis.
Kegiatan rekonsiliasi ini dihadiri langsung oleh Bupati Bengkalis Kasmarani S. Sos, MMP, Sekretaris BKKBN Riau, T. Mita Maya Don, Sekda Bengkalis dan jajaran forkompinda kabupaten Bengkalis. Acara rekonsiliasi ini mengusung tema Penguatan Komitmen dan Peran Pemerintah Daerah dalam Kovergensi Penurunan Stunting di Kabupaten Bengkalis". Kegiatan ini digelar Senin (13/6) di Kantor Bappeda Bengkalis.
Sekretaris Daerah selaku Ketua Tim Percepatan Stunting Kabupaten Bengkalis Bustami SH MH, menuturkan sesuai dengan target nasional tahun 2024 menurunkan prevalensi stunting sebesar 14 perseb, hal ini tentunya menjadi pekerjaan besar dan dibutuhkan sinergi semua pihak terkait. Apalagi dalam tiga tahun terakhur angka prevalensi stunting di Bengkalis cenderung mengalami fluktuatif.
"Kita jangan lengah, penurunan angka stunting harus tetap dijalankan hingga ke kelompok terkecil dimasyarakat baik keluarga, desa maupun kota,"ujar Bustamy.
Baca Juga: Pastikan Keamana Lingkungan, Lapas Bangkinang Kembali Bangun Kolom Pengelolaan Air Limbah Mandi WBP
Bustami juga menuturkan bahwa saat ini pemkab Bengkalis tengah fokus dalam penangananan stunting, dimana dari 6 kabupaten terdapat 23 desa yang menjadi lokus penanganan stunting di tahun 2022. Dimana yang menjadi lokusnya yakni masih belum maksimalnya sinergi antar berbagai pihak, kemudian masih belum tersedianya fasilitas pendukung dan air bersih.
Ia berharap, adanya sinergisitas semua pihak baik pemerintah maupun swasta dalam upaya preventif penurunan stunting dapat dilakukan dengan terarah, terukur dan akuntabel. Dari pendataan yang dilakukan di Bengkalis, dari 4.082 orang balita, 10,2 persen masuk dalam kategori stunting. Penilaian ini dilihat berdasarkan tinggi badan dan juga konsumsi makanan yang sehat masih kurang.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau melalui Sekretaris BKKBN Provinsi Riau, dr.Tengku Mita Maya Don menuturkan bahwa berdasarkan Peraturan Presiden No.72 Tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting, dimana di tahun 2024 menargetkan angka penurunan stunting diangka 14 persen. Perlunya dilakukan upaya percepatan melalui Rencana Aksi Nasional Pasti (RAN- PASTI) sebagai panduan bagi pemerintah pusat dan daerah hingga ke level desa.
"Dari sebaran prevalensi stunting di Riau, tahun 2021 berdasarkan hasil SSGI adalah 22,3 persen sedangkan di Indonesia 24,4 persen. Sementara di Kabupaten Bengkalis sebaran prevalensi stunting adalah 21,9 persen. Untuk itu, diperlukan kerja ektra dalam mencapai target nasional tersebut dengan target penurunan minimal 3 persen setiap tahunnya.
"BKKBN merupakan koordinator pelaksana percepatan penurunan stunting berharap dengan adanya kesepakatan ini komitmen dan peran pemerintah daerah dalam kovergensi penurunan stunting di Kabupaten Bengkalis hingga ke tingkat desa dan kelurahan bisa segera terlaksana. Dengan melakukan sinergisitas dalam upaya percepatan penurunan stunting secara utuh, mebyeluruh dan terpadu," ujar Mita.
Artikel Terkait
Universal Testing Machine dengan Kapasitas Terbesar Ada di UIR
Kadisbud Riau Raja Yoserizal Zen Buka Workshop Seni Taman Budaya
Bersama LLMB, IPK Riau Minta Semua Pihak Jaga Marwah Datuk Seri Setia Amanah
Jaga Pemulihan dan Penyelematan Keuangan Negara, BRK Teken MoU Bersama Kejati
UIR Optimis Masuk Parameter World Class University
Gandeng Apindo, BKKBN Riau Kembali Gelorakan KB dan Turunkan Stunting
Rektor Harap Ketua LLDikti Wilayah X dapat Berikan Masukan Untuk kemajuan UMRI
Bawaslu RI Mulai Buka Pendaftaran Pemantau Pemilu 2024
Wisuda XXII UMRI Saidul: Alumni Harus Bisa Ciptakan Peluang Kerja
BRK Gelar Bimbingan dan Manasik Bagi Calon Jemaah Haji