Gedung ini akan menjadi ikon Riau yang akan menarik perhatian investor datang ke Riau dan meningkatkan investasi, dimana tentunya akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi Riau.
Sekdaprov menjelaskan konsep dibangunnya Kawasan Perkantoran secara terpadu. Pertimbangan ini yang juga harus diketahui publik. Pertama banyaknya kantor pemerintahan yang sudah kurang proporsional dalam mendukung kinerja aparatur pemerintahan.
Kemudian ketersedian ruang tempat penyimpanan arsip, lokasi yang tidak teratur serta jumlah pegawai yang sudah tidak sebanding dengan ketersediaan ruangan yang dimiliki saat ini. Sehingga diperlukan pembangunan Kawasan Perkantoran Terpadu dengan mempertimbangkan pertambahan jumlah pegawai untuk 20 tahun mendatang.
Kondisi perkantoran saat ini sudah tua dan tidak memenuhi standar perkantoran karena volume pekerjaan dan jumlah pegawai yang cukup padat dan perlu adanya tata kelola perkantoran yang estetik dan terkoneksi sehingga memudahkan koordinasi antara OPD.
“Lihatlah saja, Dinas Pariwisata posisinya berada di komplek purna MTQ yang menggunakan Gedung Dekranasda Provinsi Riau, belum lagi BPKAD yang mana salah satu tangganya ditutup untuk dijadikan ruang arsip diatasnya dan akan sangat rawan apabila terjadi kebakaran, juga Dinas Pendidikan yang untuk penyimpanan berkas dan aset aja sudah tidak cukup dan masih banyak faktor lainnya seperti umur bangunan yang sudah tua (eks Kanwil Diknas). Begitu juga dengan Kantor Dinas Kesbangpol yang berlokasi dijalan Thamrin (eks Puswil). Ini yang juga harus kita sampaikan,” kata SF Hariyanto.
Pertimbangan lain adalah pelayanan publik dengan mendukung program satu pintu pelayanan akan terealisasi maksimal jika dalam satu perkantoran secara terpadu dan direncanakan dapat menampung minimal 6 (enam) OPD yang dilengkapi dengan Ruang Auditorium yang dapat menampung sekitar 1.500 orang dan Masjid Kantor Gubernur juga akan diperluas untuk menampung sekitar 2.500 jemaah. Selain itu pemeliharaan kantor menjadi lebih mudah dan lebih efisien tentunya dalam mendukung upaya efisiensi anggaran.
Selanjutnya, Kawasan Perkantoran Terpadu tersebut juga akan didesain jalan tembus ke jalan pepaya yang juga akan berfungsi untuk mengurai kemacetan di seputaran Kantor Gubernur atau di Jalan Sudirman dan Jalan Achmad Yani. Terhadap rumah masyarakat yang terkena dampak tentu akan dilakukan kajian terlebih dahulu dengan mempertimbangkan beberapa alternatif skema yang direncanakan untuk meminimalisir pembebasan lahan dari rumah masyarakat.
“Kan boleh kita punya mimpi besar untuk Riau lebih baik. Percayalah nanti kita akan merasakan dampak positifnya beberapa tahun yang akan datang, intinya wacana Kawasan Perkantoran Terpadu tentu akan dikoordinasikan ke pimpinan dan DPRD untuk mekanisme ke depannya, serta kita berharap dan berdoa agar kedepannya pendapatan daerah melalui bagi hasil minyak dan pajak perkebunan sawit bisa terealisasi sehingga pembangunan Kawasan Perkantoran Terpadu dapat terwujud,” tutupnya.
Baca Juga: Polsek Rumbai Pesisir Ringkus Pengedar Sabu di Kampung Terendam
Artikel Terkait
Mantan Walikota Pekanbaru Herman Abdullah Dilarikan ke RS, Wasekjen DPP PAN Minta Doa Masyarakat Riau
Sekwan Dituding Ancam Wartawan, Ini Penjelasan Sekretariat DPRD Provinsi Riau
PAN Beri Kabar Gembira Bagi Bakal Calon Legislatif Pemilu 2024, Termasuk di Provinsi Riau
Kunjungi Haluan Riau, Gubernur Sumatera Barat Bicarakan Masalah Ketersediaan Pangan Untuk Riau
Lakukan Tip Off, Irjen Iqbal Membuka Resmi Honda DBL Series Riau
Ungkap 80 Kg Sabu, Sahabat Polisi Indonesia Riau Apresiasi Kinerja Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal
Ketua DPN Peradi-SAI Lantik Pengurus 3 DPC di Riau Sekaligus
Guru Bantu Pemprov Riau akan Dapatkan BPJS Ketenagakerjaan, Syamsuar: Perusaahaan Besar Bantu Melalui Dana CSR
Sinergi dengan Polda Riau, OJK Lakukan Penanganan Investasi Ilegal dan Pinjaman Online Ilegal