HALUANRIAU.CO, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau, telah bergerak cepat untuk mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19 omnicorn ke Riau, terutama dalam menghadapi peraya natal dan tahun baru (Nataru). Dengan memperketat pintu masuk ke Riau, baik darat, laut dan udara. Setiap penumpang dipastikan telah diperiksa antigen dan di vaksin.
Gubernur Riau, Syamsuar, mengatakan, masyarakat tidak boleh lengah dengan kondisi saat ini, protokol kesehatan tetap dijalankan, dengan tetap memakai masker, menghindari kerumunan dan selalu mencuci tangan. Dan pihaknya juga sudah mempersiapkan segala sesuatunya jika terjadi lonjakan, dengan kesiapan Rumah sakit, dan ketersediaan oksigen.
“Kami sudah rapat persiapan bersama Forkopimda bersama instansi terkait, persiapan untuk menghadapi perayaan natal dan tahun baru, ini terkait dengan arahan Presiden bahwa varian omnicorn sudah masuk ke Indonesia. Karena itu tentunya di daerah kita tidak boleh lengah, kami sudah diperintahkan mempersiapkan agar Rumah Sakit rujukan dan obat-obatan standby, jadi saya juga sudah koordinasi dengan kadispos Lanud, untuk ketersediaan okaigen,” ujar Gubri.
“Untuk setiap orang yang masuk harus ada bukti negatif Covid-19, sampai di bandara diantigen. Kalau alat pendeteksi lainnya kita belum ada, yang harus antigen sesuai aturan,” kata Gubri.
Baca Juga: Kenal Imam Syafi’i? Ini 14 Nasehatnya Yang Layak Dikerjakan Agar Hidup Damai dan Tenteram
Untuk peningkatan vaksinasi, kata Gubri, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Polda, Danrem dan Pemerintah Kabupaten Kota, untuk langsung turun kelapangan dengan mendatangi masyarakat. Beberapa cara seperti jemput bola dengan door to door juga dijalankan, agar masyarakat mau divaksin untuk meningkatkan imun tubuh.
“Kami juga membicarakan peningkatan vaksin sudah sepakat kami, jangan hanya mengutamakan Provinsi saja karena sudah 62 persen, tapi kami juga akan membantu Kabupaten-kabupaten yang masih rendah dibawah 60, sudah kami catat ada tujuh daerah ini nanti akan kita suport bersama Kapolda, dan Danrem, agar terjadi peningkatan vaksinasi di Kabupaten Kota,” jelasnya.
“Insya Allah tercapai dengan waktu yang hanya tinggal dua minggu. Ketersediaan vaksin tidak ada masalah vaksin 1 juta lebih masih ada, sudah dialokasi ke daerah, tingga nanti bagaimana mempercepat vaksinasi. Kami dapat masukan memang ada dor to dor, ada orang belum divaksin, kadang-kadang sudah sudah siap divaksin tapi tidak bisa. Ini walaupun di Pekanbaru sudah lebih 80 persen, tapi kami juga tau banyak masyarakat dari luar, juga harus divaksin,” tegas Gubri.
Baca Juga: Mau Lulus SNMPTN? Ini 13 Rahasianya Agar Bisa Jebol Ke Universitas Impian Kamu!