Letakkan Batu Pertama Pembangunan Rumah Untuk KAT, Gubri: Anak Suku Dalam Jangan Ada Lagi Hidup Nomaden

- Senin, 18 Oktober 2021 | 13:22 WIB
Gubri meletakkan batu pertama pembangunan rumah untuk Komunitas Anak Terpencil, di Selensen, Kabupaten Inhil, Senin (18/10),
Gubri meletakkan batu pertama pembangunan rumah untuk Komunitas Anak Terpencil, di Selensen, Kabupaten Inhil, Senin (18/10),

 

HALUANRIAU.CO, PEKANBARU-Sebagau bentuk kepedulian terjadap suku pedalaman yang ada di seluruh wilayah Riau, Pemerintah Provinsi Riau memberikan bantuan berupa pembangunan rumah untuk Komunitas Adat Terpencil (KAT), bagi suku pedalaman di Kabupaten Indragiri Hilir, tepatnya bagi Suku Anak Dalam di Kecamatan Selensen, Inhil. Dimana suku anak dalam ini selalu hidup berpindah-pindah dihutan yang ada diwilayah Inhil.

 

Gubernur Riau, Syamsuar, langsung hadir dan meletakkan batu pertama pembangunan rumah bagi Suku Anak Dalam, Senin (18/10). Sebanyak 27 rumah akan dibangun di daerah pedalam Kecamatam Selensen, agar masyarakat Suku Anak Dalam tidak lagi hidup berpindah-pindah. Selain kegiatan batu, Gubri juga sekaligus memberikan bantuan sosial kepada warga desa.

 

“Situasi masyarakat kita yang seperti ini, yang hadir ini atau masih berpindah-pindah masih ada di Riau ini. Tapi juga sudah banyak juga yang berubah. Perubahan ini memang adanya tempat yang disediakan yang layak, ada juga yang bukan tempat sekolahnya tempat pendidikan, sekaligus juga mereka juga dapat beradaptasi bergaul, berbaul dengan warga kita di daerahnya,” ujar Gubri, saat memberikan sambutan kepada masyarakat Anak Suku Dalam.

 

“Saya pikir juga bapak-bapak kita ini mungkin juga bergaul dengan darah dengan warga kita yang ada di daerah ini. Kami juga pernah mengalami hal seperti ini, kami pernah bertugas di Siak ada suku Akit di daerah perairan dan juga ada suku Sakai namanya, yang seperti ini yang banyak suku sakai, pada awalnya dulu seperti itu juga diberikan rumah ada juga yang ditinggalkan,” tambah Gubri.

 

Pada kesempatan tersebut, Gubri menyampaikan kepada seluruh Anak Suku Dalam untuk tidak lagi hidup berpindah-pindah atau nomaden. Dengan telah dibangunnya rumah bagi kehidupan yang layak untuk keluarga. Seperti yang pernah pernah ia alami sewaktu di Siak, dimana ada suku Sakai dan Suku Akit yang diberikan rumah, namun kembali lagi.

 

Gubri pun sadar bahwa saat ini sulit mencari kerjaan. Masyarakat dipedalam dulu terbiasa dengan pekerjaan di hutan, kayu masih banyak, termasuk mungkin juga buruan mencari rusa masih banyak. Tapi dengan kondisi sekarang sudah beda daerah Inhil, sekarang sebagin besar sawit, sehingga mungkin tidak ada lagi sepeti dulu kehidupan masyarakat tidak seperti dulu.

 

“Mudahan disini tidak, saya juga tadi sudah nanya juga inikan pemerintah sudah menyiapkan rumah sebanyak 27 rumah. Kepala desa juga membantu tanah, pak lurah juga siap membantu anak-anaknya bisa sekolah.

Ini pemikiran saya, saya juga sudah tua sudah banyak pengalaman. Artinya bapak dan ibu dengan kondisi seperti ini sudahlah cukuplah sampai disini. Tapi anak-anak kita sayang ini masa depan bangsa,” katanya.

Halaman:

Editor: Nurmadi

Tags

Terkini

Pelajar di Dua Sekolah Terindikasi LGBT

Selasa, 30 Mei 2023 | 15:45 WIB
X