HALUANRIAU.CO, PEKANBARU - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang baru saja menggantikan PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI) sebagai pengelola wilayah kerja rokan, merencanakan akan melakukan pengoboran sebanyak 161 sumur minyak baru.
Hal tersebut diungkapkan pihak Vice Presiden Pertamina Hulu Rokan, Sukamto Tamrin saat zoom bersama media, Sabtu (18/9/2021).
"Selain melakukan perawatan terhadap sumur yang sudah ada terutama yangt sudah tua, PHR akan melakukan pengoboran terhadap 161 sumur baru di wilayah kerja rokan, ungkapnya.
Menurutnya PHR akan terus berupaya untuk terus meningkatkan produksi minyak di wilayah kerja Rokan.
Saat ini dikatakannya, sebanyak 13 rig pengeboran sudah beroperasi dan akan terus dilakukan penambahan hingga mencapai 17 rig pada November 2021.
Selain itu dikatakannya juga untuk mempertahankan produksi dimana sejak peralihan dari CPI terjadi kenaikan produksi diantaranya dengan melakukan perawatan sumur sumur terutama sumur tua. Menahan laju penurunan produksi alamiah dan meastikan kondisi produksi dalam kondisi prima.

Ditambahkannya, pemeliharaan peralatan untuk mengurangi downtime serta meningkatkan keandalan dan efisiensi di atas 95 persen.
Sementara itu Kepala perwakilan SKK Migas wilayah Sumatera Bagian Utara, Rikky Rahmat Firdaus menginginkan agar PHR mempunyai komitmen yang tinggi untuk mencapai target target yang diberikan maupun yang diajukan untuk terus melakukan peningkatan produksi.
"Komitmen kerja pasti wilayah kerja Rokan harus bisa dilakukan baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang, ucapnya.
Diantara kegiatan yang dilakukan yakni studi Geodesi dan Geomatika, studi Enhanced Oli Recovery (pengursan minyak tahap lanjut) yang merupakan metoda utama untuk menguras minyak dari reservoir.
Selain itu juga dilakukan akuisis dan processing seismik 3D dan pemboran sumur eksplorasi dan juga komitmen lainnya.
Dikatakan Rikky untuk jangka pendek, program yang dilaksanakan yakni Proses transisi WK Rokan yang sudah terlaksana dengan baik, ininvestasi pemboran pda masa transisi yang masif dan agresif, persiapan program kerja peningkatan produksi selanjutnya (program kerja rutin, water flood, EOR dan Eksploitasi).
Menanggapi adanya target 1 juta barel dari pemerintah di tahun 2030, Rikky Rahmat mengungkapkan ketercapaian target ini bukan di tangan SKK Migas, melainkan di tangan produsen minyak atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Namun karena sebagian produksi minyak RI dikelola oleh Pertamina, maka menurutnya dalam mengejar target produksi minyak sebesar 1 juta bph ada di tangan Pertamina. Apalagi Pertamina telah mengakuisisi Blok Rokan pada 8 Agustus 2021 lalu.
Artikel Terkait
Keamanan Wilayah Kerja Rokan Terus Terjaga dengan Kolaborasi SKK Migas, Polda Riau dan PHR
Isu Pengangkatan Jaffee Suardin sebagai Dirut PHR Sarat Kepentingan Politik
Ahok Larang PHR Buat Anak Perusahaan, Libatkan Pengusaha Lokal Jadi Rekanan Kelola Blok Rokan
Komisi V DPRD Riau Apresiasi Proses Alih Kelola SDM PHR yang Diisi Mayoritas Anak Riau