HALUANRIAU.CO, BENGKALIS - Untuk mencegah terjadinya abrasi di bibir pantai yang ada di Riau, Pemerintah Provinsi Riau, bersama Kelompok Masyarakat Konservasi Lingkungan Pesisir, mananam 80 ribu mangrove di sepanjang bibir pantai Bengkalis, tepatnya di Desa Mentayan Kecamatan Bantan, seluas 20 Haktar lahan.
Gubernur Syamsuar, yang langsung ikut menanam mangrove, mengatakan, program ini merupakan salah satu program pemulihan ekonomi nasional, dengan pola padat karya percepatan rehabilitasi mangrove, dengan dukungan oleh Badan Restorasi Gambut (BRG) dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Indragiri Rokan.
"Program ini merupakan Pemulihan Ekonomi Nasional melalui padat karya percepatan rehabilitasi mangrove atas dukungan BRGM dan BPDAS. Harapan saya penanaman bibit mangrove yang saat ini kita lakukan, bukan hanya sekedar kegiatan menanam saja akan tetapi juga kita rawat, kita jaga sehingga bisa tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan hidup,” ujar Gubri, Syamsuar, Senin (6/9).
Baca Juga: Sering Mengeluh Sakit Dada, Pria Paruh Baya di Inhil Ditemukan Gantung Diri
Dijelaskan Gubri, saat ini masyarakat pesisir di Provinsi Riau terutama yang berhadapan Selat Malaka, menghadapi ancamanan abrasi. Setiap tahun, lahan perkebunan dan tempat terus berkurang, tergerus oleh hantaman gelombang air laut. Dampak abrasi ini sangat merugikan masyarakat, baik dari aspek ekonomi, sosial kemasyarakatan bahkan menyangkut kedaulatan negara.
“Kegiatan ini sebagai upaya menanggulangi dan mencegah abrasi untuk menyelamatkan bibir pantai di Pulau Bengkalis, khususnya di Kecamatan Bantan. Pemerintah Provinsi Riau mendukung dan memberikan apresiasi atas kerja keras masyarakat yang terus menjaga pantai agar tidak terjadi abrasi yang lebih parah lagi," ungkap Syamsuar.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Riau, Mamun Murod, menjelaskan, pelaksanaan rehabilitasi mangrove di Bengkalis juga dilaksanakan pihaknya di sejumlah desa. Diantaranya, di Desa Kembung Luar, Desa Teluk Lancar, Desa Teluk Pambang dengan luasan mencapai sekitar 40 hektar, dengan total bibit yang akan di tanam sekitar 160.000 bibit mangrove.
“Lokasi ini nantinya akan dikembangkan sebagai salah satu spot wisata mangrove Desa Mentayan. Selain wisata mangrove pada destinasi wisata ini juga telah terdapat saung-saung, area hamparan padi, dan destinasi dan spot photo yang kekinian dan menarik untuk dikunjungi,” kata Murad.
Turut hadir pada kegiatan penanaman Mangrove, Bupati Bengkalis Kasmarni, Wakil Bagus Santoso. Kemudian, Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Kota Dumai, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Riau, dan Ketua Tim Penggerak PKK provinsi Riau, Kepala Dinas Perkebunan Riau, Zul Fadli, dan kelompok Masyarakat Konservasi Lingkungan Pesisir. nur
Artikel Terkait
Bengkalis Usulkan Penanganan Abrasi Masuk RPJMN 2020-2024
Abrasi Ancam Desa Mekong Kepulauan Meranti
Abrasi di Desa Buluh Cina Capai 100 Meter, Syahrul Aidi: Perlu Tindakan Cepat Selamatkan Lahan Warga
Atasi Abrasi, Pemkab Bengkalis Taja Diseminasi Penerapan Struktur Pelindung Pantai
Cegah Abrasi Sungai Rokan, Bupati Rokan Hilir Resmikan Penanaman Vertiver
Abrasi Masalah Besar di Desa Muntai, Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis
PT Timah Tbk Tanam Mangrove di Pantai Teluk Desa Kundur Guna Cegah Abrasi
Abrasi Sungai Desa Gobah, Berharap Pembangunan Turap Segera Terealisasi
Bupati Rohil Bakal Cari Solusi Cegah Abrasi di Rimba Melintang