HALUANRIAU.CO, PEKANBARU - Mahasiswa merupakan generasi penerus yang memegang tongkat estafet kepemimpinan dalam pemerintahan. Oleh sebab itu, sebagai seorang mahasiswa harus bisa menambah wawasan dan menjunjung tinggi nilai demokrasi di lingkungan kampus maupun di pemerintahan.
Demikian disampaikan oleh Rektor Universitas Riau, Sri Indarti saat acara Kuliah Umum dan Bedah Buku Aldera, Polret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999, yang digelar Kamis (30/3) di Gedung Aula M Diah FKIP UNRI.
Acara yang diikuti ribuan mahasiswa UNRI tersebut, menghadirkan secara langsung pelaku sekaligus aktifis 1993-1999, DR Pius Lustrilanang yang juga Anggota VI BPK RI sebagai narasumber, serta juga turut digelar bedah buku Aldera Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999 oleh Komisioner KI Pusat tahun 2017-2022 Cecep Suryadi dan Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP UNRI, Tito Handoko dengan moderator Restira My Syahputri yang merupakan jurnalis Kompas TV.
Dikatakan Sri, dengan hadirnya narasumber yang juga sebagai aktivis 1993-1999 ini tentunya menjadi momen yang sangat bermanfaat. Karena ini merupakan bukti kongkrit terhadap kemajuan bangsa melalui gerakan demokrasi yang membangun dan visioner.
"Kegiatan ini akan menjadi kesempatan bagi mahasiswa sebagai generasi muda untuk memahami lintasan sejarah perjuangan para pemuda pada masa tersebut. Serta diharapkan kegiatan ini juga bisa memberikan pemahaman bagaimana gerakan yang dilakukan dimasa orde baru dalam menghadapi demokrasi, dan menambah wawasan tentang pembelajaran demokrasi baik di lingkungan kampus dan juga di Indonesia," katanya.
Sementara itu, dalam paparannya, Pius mengatakan bahwa Aldera atau yang biasa dikenal dengan Aliansi Demokrasi Rakyat merupakan salah satu gerakan mahasiswa era 90an yang cukup besar dengan tujuan utama yaitu menggulingkan kekuasaan Orde baru.
Lebih lanjut, Dr. Pius menyampaikan harapannya kepada mahasiswa untuk tetap menjunjung tinggi nilai demokrasi.
“Saya berharap teman-teman mahasiswa tetap menjaga sikap kritis terhadap kekuasaan dan siap turun ke jalan jika memang diperlukan," ungkapnya.
Ia juga berharap dengan hadirnya buku tersebut, bisa mencerahkan mahasiswa yang membacanya dan akhirnya melanjutkan perjuangan para mahasiswa-mahasiswa pendahulu. Mahasiswa menjadi terpanggil untuk menjaga demokrasi yang sudah bersama-sama diperjuangkan hingga hari ini," pungkasnya.
(nie)
Baca Juga: Kejaksaan Negeri Rokan Hilir Musnahkan Barang Bukti 73 Perkara Pidana Umum, Ini Rinciannya
Artikel Terkait
TNI AU dan BKKBN Gelar Pencanangan Percepatan Penurunan Stunting 2023
Miras, Sabu-Ektasi Hingga Knalpot Brong, Polisi Musnahkan Sitaan Operasi Cipta Kondisi Jelang Ramadhan 1444 H
Fenomena Hujan Es Terjadi di Beberapa Wilayah Pekanbaru
Belum Sempat Digunakan, Payung Elektrik Masjid Raya An Nur Rusak Diterjang Angin
JTTS Bangkinang-Koto Kampar Dirancang Tahan Gempa
Miskin Ekstrim Tertinggi di Riau, Gubri Tegaskan Gerakkan Zakat Secara Masiv di Kampar
Lima Warga Senama Nenek Minta Perlindungan Hukum Kepada Kapolda Riau
Progres Perbaikan Payung Elektrik Terus Berjalan, Ditargetkan Beroperasi Jelang Idul Fitri
Hadir Rakor, Ini Saran Asisten Pengawasan Kejati Riau kepada Satgas Saber Pungli
Seminggu Ramadan, Sejumlah Harga Bahan Pokok Turun