Ops Keselamatan Lancang Kuning 2023 Berakhir, Kasus Laka dan Korban Meninggal Dunia Alami Penurunan

- Selasa, 21 Februari 2023 | 16:04 WIB
Ilusrasi Operasi Lancang Kuning 2023 (Media Center Riau)
Ilusrasi Operasi Lancang Kuning 2023 (Media Center Riau)

HALUANRIAU.CO, PEKANBARU - Operasi Keselamatan Lancang Kuning 2023 telah selesai dilaksanakan. Dalam dua pekan pelaksanaan operasi kemanusiaan itu, tercatat 15 kasus kecelakaan lalu lintas terjadi, dimana 8 orang meninggal dunia.

Demikian disampaikan Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Kepolisian Daerah (Polda) Riau, Kombes Pol Dwi Nur Setiawan, Selasa (21/2). Dikatakan Dwi, Operasi Keselamatan Lancang Kuning 2023 telah dimulai pada 7 Februari dan berakhir pada 20 Februari 2023 kemarin.

Dua pekan pelaksanaan operasi tersebut, pihaknya mencatat terjadi 15 kasus kecelakaan lalu lintas. Terjadi penurunan 4 kasus dibandingkan pelaksanaan operasi yang sama di tahun sebelumnya.

"Tahun ini, terdapat 8 korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Tahun sebelumnya, ada 12 orang meninggal dunia saat pelaksanaan operasi yang sama," ujar Kombes Pol Dwi.

Untuk korban luka berat, kata Dwi, juga mengalami penurunan. Yakni, pada tahun 2023 ada 9 orang, sementara tahun lalu ada 12 orang.

Untuk korban luka ringan pada tahun ini terjadi peningkatan 9 orang, yakni sebanyak 18 orang. Dengan total kerugian materil sebesar Rp126.200.000.

"Pada tahun lalu, terdapat 9 orang yang mengalami luka ringan. Adapun total kerugian materil dari kasus laka lantas tahun 2022 lalu adalah sebesar Rp39.900.000," tutur Dirlantas.

Dalam pelaksanaan Operasi Keselamatan, pihaknya juga melakukan kegiatan penindakan terhadap pengendara yang melakukan pelanggaran lalu lintas. Untuk tilang, tahun ini pihaknya melakukan tilang sebanyak 957 kali. Sementara tahun lalu, sebanyak 1.571 kali.

Sementara teguran dilakukan sebanyak 18.727 kali. Dimana tahun lalu, tindakan teguran hanya dilakukan sebanyak 6.786 kali.

"Selama 14 hari Operasi Keselamatan Lancang Kuning 2023, kita berhasil mencapai tujuan operasi, yakni mampu menekan kejadian lakalantas sebesar 21 persen dibanding tahun lalu. Kemudian jumlah fatalitas korban meninggal dunia dan luka berat juga dapat ditekan sebesar kurang lebih 25 persen dibandingkan tahun lalu," kata Kombes Dwi.

Dwi menyebut, pelanggaran lalu lintas didominasi oleh pelanggaran tidak memakai helm SNI dan sabuk pengaman. "Pada operasi keselamatan tahun ini, untuk penindakan pelanggaran menggunakan ETLE Statis, ETLE mobile dan Teguran secara humanis," pungkas Dwi.

Diketahui, sebanyak 990 orang personel Polantas dilibatkan dalam pelaksanaan operasi.

Ada 9 sasaran prioritas dalam operasi ini. Di antaranya, tidak menggunakan helm SNI, tidak menggunakan sabuk pengaman, melawan arus, kendaraan menggunakan knalpot brong, berkendara dengan bonceng lebih dari satu orang, berkendara melebihi batas kecepatan, berkendara di bawah umur, berkendara di bawah pengaruh alkohol, dan menggunakan handphone saat berkendara.

Adapun tujuan pelaksanaan operasi ini adalah untuk menurunkan, angka kecelakaan lalu lintas, menurunkan angka pelanggaran lalu lintas dan meningkatkan kesadaran tertib berlalu lintas.

Baca Juga: Penemuan Mayat Pria di Areal Kebun Sawit, Ternyata Ditembak Pemburu Karena Dikira Babi

Halaman:

Editor: Bilhaqi Amjada A'araf

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pelajar di Dua Sekolah Terindikasi LGBT

Selasa, 30 Mei 2023 | 15:45 WIB
X