Jokowi Mulai Tinggalkan PDI?

- Minggu, 26 Januari 2020 | 13:56 WIB
Pernyataan Rocky Gerung bahwa Jokowi, Megawati dan PDI Perjuangan bakal renggang
Pernyataan Rocky Gerung bahwa Jokowi, Megawati dan PDI Perjuangan bakal renggang

HALUANRIAU.CO (JAKARTA)-Kabar tak mengenakkan mulai menghampiri kebersamaan Joko Widodo dan PDI Perjuangan. Ada langkah baru, Jokowi dikabarkan akan tinggalkan PDI Perjuangan yang merupakan partai pengusungnya.

Pengamat politik Rocky Gerung menilai saat ini Partai PDIP sudah tidak bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahkan, menurut akademisi ini baik Jokowi maupun PDI Perjuangan justru tengah bersaing.

Pernyataan tersebut disampaikan Rocky Gerung dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official, minggu lalu.

Awalnya, Rocky Gerung menjelaskan soal banyaknya perdebatan yang menjatuhkan pemerintahan saat ini atau disebut zero sum game.

Perdebatan itu terkait segala macam kebijakan dan penanganan persoalan yang tengah dihadapi Indonesia saat ini.

"Iya zero sum game itu terjadi karena ada pihak yang surplus kader dan sialnya itu bukan milik petahana, ada partai besar yang nggak ada kader," ujar Rocky Gerung.

Menurut Rocky, persoalannya ada pada banyaknya partai-partai kecil yang memiliki figur menonjol di masyarakat.

Seperti Anies Baswedan, Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)."Beberapa nama baru juga muncul dan ini bukan partai besar kan."

"Sebaliknya Jokowi beranggapan mungkin di periode terakhirnya mesti tinggalkan legacy, mulai membangun building baru," ungkap Rocky Gerung.

Hal tersebut, menurut Rocky menjadi sebuah persaingan yang terjadi antara PDIP dengan Jokowi."Saya lihat bukan PDIP bersama Jokowi, PDI-P yang bersaing dengan Jokowi atau minimal Jokowi bersaing dengan PDIP."

"Karena kan Jokowi sudah jadi orang politik yang dia tahu dia nggak mungkin kuasai PDIP," ucap Rocky. Tak hanya itu, Rocky menilai, PDIP merasa Jokowi belum memenuhi seluruh hutangnya.

Hal tersebut soal jatah menteri dari kader PDIP di periode kedua pemerintahan Jokowi dan banyak soal lainnya. "Jadi saya lihat sebetulnya politik hari ini adalah persaingan antara presiden vs PDI-P," tegas Rocky Gerung.

Hal tersebut soal jatah menteri dari kader PDIP di periode kedua pemerintahan Jokowi dan banyak soal lainnya.

"Jadi saya lihat sebetulnya politik hari ini adalah persaingan antara presiden vs PDI-P," tegas Rocky Gerung.

Tak berhenti di situ, Rocky Gerung juga menilai baik PDIP maupun Jokowi tengah berupaya menguasai dua peralatan hukum negara.

Yakni PDIP memakai kejaksaan sebagai peralatan politik, sementara Jokowi secara nyata telah menguasai KPK.

"Itu secara gampang misalnya PDIP akan memakai kejaksaan sebagai peralatan politik."

"Etis tidak etis soal lain, faktanya itu PDIP ingin menguasai kejaksaan ceritanya panjang itu asal-usulnya," ujar Rocky Gerung.

Rocky menyebut, adanya kekuatan kedua tokoh besar tersebut, kedua peralatan hukum itu bisa saling menyandera.

"Jokowi secara real sudah menguasai KPK, jadi dua peralatan hukum ini Kejaksaan dan KPK bisa saling menyandera," terang Rocky Gerung.

Menurut Rocky, kedua tokoh besar tersebut masih punya ambisi yang belum terpenuhi.

"Jokowi tentu punya ambisi politik baru, setelah dua periode selesai dia mesti tanamkan ambisi baru pada dinastinya."

 

 

Sumber: tribunnewsmakassar/eka

Editor: Eka Buana Putra

Terkini

Temuan Takjil Mengandung Boraks di Pasar Ramadan

Selasa, 28 Maret 2023 | 15:00 WIB

Kasus TBC di Malaysia Naik 17 Persen

Jumat, 24 Maret 2023 | 14:31 WIB
X