HALUANRIAU.CO, JAKARTA - Saat ini papua menjadi sorotan khalayak ramai karena diadakkna Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. Lalu, beberapa hari terakhir juga ramai jadi pembicaraan tentang konflik antarsuku di Papua.
Namun, kedua momen itu tidaklah tunggal.
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) memberi perhatian serius terhadap permasalahan sistemik yang terjadi di Papua selama ini.
Pada 2 hingga 15 Oktober 2021, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tetap bersikeras untuk menyelenggarakan PON XX di Papua.
Mengingat, persiapan penyelenggaraan PON XX diwarnai ragam permasalahan baik yang sifatnya struktural maupun teknis.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Makanan yang Tingkatkan Kesehatan Mental Anak
Sebab itulah, KontraS melihat hadirnya PON akan dijadikan pemerintah sebagai momentum untuk meyakinkan masyarakat bahwa situasi Papua baik-baik saja.
Dengan begitu problematika sistemik yang ada dapat ditutupi.
Padahal, Papua sebenarnya memiliki kerentanan stabilitas regional dari berbagai sisi, baik itu ekonomi, sosial, keamanan, dan politik.
Menurutnya, tanpa adanya pandemi, Papua sudah memiliki tugas-tugas besar yang belum terselesaikan, mulai dari masalah kemiskinan yang tak pernah surut, keamanan wilayah, berbagai penyakit endemik yang terus mewabah, masalah akses pendidikan yang sulit bahkan isu malnutrisi balita yang terus menjadi hot issue sepanjang lima tahun terakhir.
Artikel Terkait
Pembukaan PON ke XX, Jokowi Ikut Bermain Bola Bersama Anak Papua
PON XX Papua Resmi Dibuka, Kegiatan Seremoni Kenang Kembali Acara Meriah PON XIX 2016 di Jawa Barat
PON XX Papua Tahun 2021 untuk Pertama Kalinya Selenggarakan Pertandingan Catur Veteran
Atlet Kontingen DKI Terpapar Covid-19 di PON XX Papua, Dikhawatirkan Muncul Varian Baru
Nonton PON Pakai Baju Bintang Kejora, Seorang Pria Ditangkap Polisi, Warga Protes: Kok Dilarang?