HALUANRIAU.CO, PEKANBARU - Yusuf, penggali kubur jenazah perwira angkatan darat korban tragedi G30S/PKI merupakan narasumber pada wawancara yang disiarkan di kanal Youtube Kurator Museum. Dalam sesi wawancara itu, Yusuf mengungkapkan beberapa fakta terkait peristiwa.
Wawancara yang diunggah pada 26 Juni 2020 lalu itu bertujuan melengkapi data-data sejarah atas penemuan mayat di Lubang Buaya.
Yusuf mengungkapkan kejadian tersebut sudah cukup lama terjadi. Sehingga dirinya hanya menyatakan pengalamannya pada hari peristiwa itu berkaitan dengan pekerjaannya. Ia pun mengaku sudah sedikit lupa dengan peristiwa G30S/PKI.
Lebih jauh, Yusuf mengatakan saat kejadian tersebut dirinya masih berusia remaja, sekitaran 16 tahun.
Baca Juga: 817 Orang Divaksinasi Dosis 2, Kerjasama Antara OJK Dengan BRI Ujung Batu
Saat peristiwa tersebut, yusuf dibantu oleh delapan temannya, yaitu; Haji Ambare, Pariono, Yusuf, Mawe, Mahmud dan tiga almarhum lainnya; Pane, Madale dan Watae.
Yusuf di kala itu merupakan anggota hansip kelurahan.
Ia berkisah, sekitaran pukul 15.00, pak lurah datang ke rumahnya. Ia diajak oleh Wak Keling sebagai pak lurah untuk memperbaiki jembatan rusak.
"Dengan berbusana celana pendek dan kaos putih, kami menuju lokasi kejadian dengan mobil Jeap bersama lurah dan Pane," kisahnya.
Disebutkan Yusuf, ternyata mereka bukan menuju jembatan, dirinya dan delapan teman lainnya diminta menggali gundukan tanah yang ditumbuhi pohon pisang.
Artikel Terkait
Anak Pemeran Film G30S Unggah Skrip Asli Film dan Beberkan 'Sutradara' Sebenarnya
Laporan Gatot Soal Hilangnya Patung Soeharto, Kostrad: Tidak Ada Upaya Penyingkiran Sejarah G30S
2 Stasiun Televisi Ini Umumkan Akan Tayangkan Film Pengkhianatan G30S PKI
Said Didu: Ada 3 Pelanggaran Terkait Hilangnya Diorama G30S PKI
Film G30S dan Kebohongan Besar di Dalamnya yang Jadi Memori Kolektif
Pengamat: Kebiasaan Putar Film Pengkhianatan G30S/PKI Harus Ditukar Sebab Sarat Kepentingan dan Penyimpangan
Jenderal A.H Nasution, Pahlawan Revolusi yang Berhasil Lolos dari Peristiwa G30S/PKI