Annisa'a Ambarnis
Mahasiswa Pendidikan Sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia
HALUANRIAU.CO, OPINI - Komunitas Heritage Hero didirikan tahun 2018 oleh Cindy Shandoval yakni perempuan lulusan Arkeologi Universitas Gadjah Mada. Latarbelakangnya yang berkecimpung dalam ranah budaya dan sejarah menggugah dirinya untuk dapat menjadi seorang change maker dalam pelestarian budaya di daerahnya yakni Kabupaten Siak Sri Indrapura.
Kabupaten Siak Sri Indrapura merupakan bagian dari Provinsi Riau yang memiliki kebudayaan Melayu yang tinggi, hal ini dibuktikan dengan banyaknya peninggalan sejarah Kesultanan Siak Sri Indrapura yang dapat disaksikan oleh masyarakat hingga saat ini.
Adapun beberapa peninggalan cagar budaya yang dapat dinikmati oleh masyarakat ialah museum Istana Siak Sri Indrapura, Masjid Syahabuddin, Makam Sultan Syarif Kasim, Tangsi Belanda, Lembaga Kuttab, dan lainnya.
Berbagai macam bentuk peninggalan sejarah yang ada di Siak memberikan insight positif bagi Cindy untuk menggalang aksi volunteer yang bertujuan melestarikan cagar budaya melalui kegiatan edukasi yang menyenangkan. Ketika diawal perintisan komunitas Heritage Hero bulan Agustus 2018 telah berhasil merekrut 48 anggota yang siap untuk menebar kebermanfaatan.
Baca Juga: Peduli Pelaku UMKM, Rutan Siak Berikan Bantuan Gerobak Usaha Bagi Warga Setempat
Terdapat berbagai agenda yang telah dilaksanakan oleh Komunitas Heritage Hero dalam memberikan edukasi kesejarahan kepada masyarakat, baik disitus media sosial ataupun kegiatan offline. Komunitas Heritage Hero aktif dalam memberikan edukasi di laman instagram seperti memaparkan sejarah berdirinya suatu bangunan cagar budaya, mengadakan sosialisasi, mengadakan jelajah virtual pusaka bekerjasama dengan dinas kebudayaan kabupaten Siak dan komunitas lainnya. Beberapa kegiatan offline yang telah terselenggara oleh komunitas heritage hero yaitu:
1. Siak Heritage Walk
Siak Heritage Walk pertama kali dilaksanakan pada bulan September 2018. Kegiatan Siak Heritage Walk ialah menjajaki berbagai kawasan cagar budaya yang terdapat ditengah kota Siak, yakni Museum Istana Siak Sri Indrapura sebagai landmark atau ikon Kabupaten Siak, Lembaga Kuttab sebagai peninggalan bangunan pendidikan khusus perempuan dimasa pergerakan Nasional, Tangsi Belanda sebagai markas Belanda saat berkuasa di wilayah kabupaten Siak, dsb.
Sebelum memulai kegiatan Siak Heritage Walk, para peserta diberitahu untuk membawa starterpack seperti air minum, topi, dan alat tulis agar kegiatan berjalan dengan lancar dan nyaman. Selain itu terdapat kegiatan open donasi untuk pengembangan cagar budaya di Siak yang dilakukan oleh komunitas Heritage Hero, hal ini dapat membantu merawat & melestarikan benda-benda peninggalan sejarah Kesultanan Siak yang sifatnya tangible maupun intangible.
