Serial Korea “Squid Game” Sebagai Sarana Komunikasi Antarbudaya

- Rabu, 22 Desember 2021 | 18:48 WIB
Squid Game (net)
Squid Game (net)

Oleh : Nursyafirra Dhyni

(Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Riau)

HALUANRIAU.CO - Keanekaragaman suku dan kebudayaan sudah menjadi hal yang tidak lagi asing di dunia ini.

Perbedaan itu pula yang terkadang masih saja menyebabkan adanya misinformasi atau kesalahpahaman yang diterima karena kurangnya pemahaman terhadap budaya lain. Maka dari itu diperlukanlah adanya komunikasi yang dapat membantu untul saling memahami perbedaan yang ada.

Dalam komunikasi, terdapat tiga hal yang menjadi komponen wajib agar hal itu dapat terlaksana.

Pertama, komunikator. Komunikator merupakan seseorang yang menyampaikan pesan atau gagasan.

Kedua, komunikan yang merupakan si penerima pesan. Ketiga, terdapat isi pesan atau sesuatu yang akan disampaikan.

Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi antara orang-orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda. antarbudaya ini dapat menjadi jembatan bagi kita untuk mengetahui bagaimana orang-orang yang memiliki latar belakang negara dan juga kebudayaan yang berbeda tentang melihat dunia sekitarnya. Terdapat empat hal yang mendasari komunikasi internasional yaitu persepsi, proses verbal, proses nonverbal, dan elemen kontekstual.

Komunikasi antarbudaya dapat terjadi dengan berbagai cara. Perkembangan teknologi dan industri tidak menutup kemungkinan atas hal-hal yang menjadi media dalam melakukan komunikasi antarbudaya ini.

Kemajuan industri perfilman menjadi salah satu hal yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan komunikasi antarbudaya. Masyarakat dapat belajar tentang kebudayaan yang berbeda melalui tontonan yang ditayangkan pada televisi. Munculnya sarana menonton secara online seperti Netflix kini menjadi hal yang digemari.

Akhir-akhir ini, hampir seluruh dunia sedang dihebohkan dengan adanya serial drama yang berasal dari Korea Selatan yang berjudul “Squid Game”. Squid Game adalah sebuah serial drama dengan tema survival ini toying perdana pada 17 September 2021 pada layanan streaming Netflix. Serial ini menceritakan tentang ratusan pemain yang memang sedang dalam ekonomi yang tidak stabil sehingga membutuhkan uang.

Mereka diundang untuk mengikuti pertandingan permainan tradisional anak-anak di sana. Adapun beberapa permainan yang dimainkan yaitu lampu merah lampu hijau, permen dalgona, hingga kelereng.

Munculnya permainan tradisional yang ada pada serial ini menggambarkan adanya komunikasi serta pertukaran pengetahuan tentang budaya di Korea Selatan. Banyaknya orang yang menonton serial ini menjadi lebih mengetahui tentang hal-hal tersebut.

Permen daloga misalnya, orang-orang dapat mengetahui bahwa yang disebut “bbopgi” itu merupakan jajanan tradisional di Korea Selatan dan memang sudah ada sejak lama. Permainan ini semakin dikenal dan banyak sekali orang-orang yang mencoba dan mengunggah hal tersebut dimedia sosial mereka. Selain itu, permainan lampu merah lampu hijau. Permainan ini sebenarnya tidak hanya berada di Korea Selatan saja.

Namun, di Korea Selatan, kalimat yang disebutkan adalah “Mungunghwa kkoci pieot seumnida”. Banyak anak-anak yang kemudian mengikuti permainan tersebut dan bermain bersama temannya.

Halaman:

Editor: Eka Buana Putra

Tags

Terkini

5 Rekomendasi Jam Tangan Outdoor Terbaik

Selasa, 16 Mei 2023 | 11:22 WIB

Problema Pendidikan di Indonesia

Selasa, 9 Mei 2023 | 08:29 WIB

Gelora Menimba Ilmu

Senin, 8 Mei 2023 | 23:17 WIB

Perempuan, Pernikahan, dan Umur

Rabu, 29 Juni 2022 | 15:37 WIB

Hidup Sehat, Mental Sehat?

Selasa, 28 Juni 2022 | 14:19 WIB
X