HALUANRIAU.CO, YOGYAKARTA - PSSI resmi menghentikan kompetisi Liga 2 2022. Keputusan penghentian tersebut didasari oleh rapat Exco di Kantor PSSI, GBK Arena, Kamis (13/1/2023).
Keputusan tersebut didasari oleh salah satunya penandatanganan oleh 20 klub peserta Liga 2 2022/2023 yang menginginkan kompetisi tersebut tidak bisa dilanjutkan.
Dilansir dari bolasport, Pelatih PSIM Yogyakarta, Erwan Hendarwanto mengaku prihatin dengan penghentian Liga 2 dan berharap kompetisi masih bisa dilanjutkan.
"Pada akhirnya kita prihatin dengan kejadian ini, karena harapan kita sampai hari ini (kompetisi) bisa dilanjutkan," ujar Pelatih PSIM Yogyakarta, Erwan Hendarwanto.
Erwan mengaku sudak telalu lama mereka menanti dan berharap panjang agar kompetisi dilanjutkan sejak Covid-19 lalu sampai akhirnya Tragedi Kanjuruhan ada.
Sedari awal, ia mengaku pihak PSIM secara tegas menginginkan agar Kompetisi Liga 2 tetap dilanjutkan dengan menggelar latihan secara rutin, namun karena dihentikannya kompetisi, ia mengeluh buat apa timnya mengadakan latihan.
"Selama ini kami menunggu dan terus menunggu, menyusun program secara pasti, ketika akhirnya diputuskan kompetisi tidak jalan ya mau ngapain lagi kita latihan," lanjut Erwan Hendarwanto.
Kepututsan penghentian tersebut oleh PSSI menurutnya membuat para pemain, pelatih dan siapapun yang terlibat dalam klub peserta jadi korban.
Erwan menyayangkan bahwa Tragedi Kanjuruhan membuat kompetisi Liga 2 terhenti meskipun bukan kesalahan dari tim-tim kasta kedua itu sendiri.
"Kalau mandek ngene ki yo piye meneh (kalau berhenti ya mau gimana lagi?), kita komunikasi dengan manajemen nantinya seperti apa," kata Erwan.
Disisi lain ia juga mengkritik adanya kompetisi Liga 1 yang tampa degradasi untuk musim ini. Menurutnya dengan tidak adanya promosi dan degradasi tidaklah sehat untuk sebuah kompetisi.
"Ini jadi efek yang akhirnya harus kami tanggung. Kompetisi yang sehat itu kan yang berkesinambungan, berjenjang."
"Dengan tidak adanya promosi-degradasi, kan tidak sehat untuk sebuah kompetisi yang pastinya mungkin akan tidak diakui oleh AFC, sebab syarat kompetisi itu kan promosi-degradasi."
"Dengan akhirnya kami yang jadi korbannya, ya sangat prihatin. Harapannya ke depan jangan ada seperti ini lagi penghentian kompetisi yang tidak ada alasan yang jelas.
"Kalau Liga 1 kan jelas karena ada tragedi di Kanjuruhan, kalau liga 2 iki alasan e opo? kami prihatin dengan kondisi ini karena akhirnya kita tidak bisa bekerja, ini lahan kami berkreasi," pungkasnya.
Baca Juga: Arsenal Disebut Siap Selamatkan Karir Eden Hazard
Artikel Terkait
Cody Gakpo ke Liverpool, Ten Hag: Saya Percaya Dengan Tim Kami
Legenda Timnas Brazil, Pele Meninggal Dunia
Mendengar Kabar Meninggal Dunia, Messi: Beristirahatlah Dalam Damai
Psywar Pelatih Timnas Filipina: Keuntungan Kami, Indonesia akan Sangat Sulit Bermain di Rumput Sintetis
Piala AFF 2022, Filipina vs Indonesia: Garuda Lolos ke Semifinal Namun Minim Penyelesaian Akhir
FIFA Bakal Awasi Ketat Laga Semifinal Piala AFF 2022, Indonesia vs Vietnam?
Gary Neville: Mengapa Kebijakan Radikal ini Dikasih Tahu ke Publik?
Marco Reus Bakal Susul Ronaldo ke Al Nassr?
Manchester United Jadi Satu-Satunya Tim Inggris yang Bisa Raih Empat Gelar Musim Ini
Arsenal Disebut Siap Selamatkan Karir Eden Hazard