“Menjadi wasit dalam laga final memang dipilih yang terbaik dan harus memiliki lisensi tertinggi,” kata Wahyana.
Sebagai salah satu pengurus PBSI, Wahyana memiliki program untuk mencetak wasit muda dari seluruh penjuru Indonesia. Seiring program berjalan, minat untuk menjadi wasit muda sudah mulai banyak. Namun ada kendala yang mereka hadapi yaitu kemampuan berbahasa Inggris.
“Banyak yang belum bisa sampai ujian kompetensi internasional. Banyak sebenarnya yang minat tapi bahasa menjadi kendala. Saat ini kami merekrut yang punya dasar bahasa Inggris yang baik dulu,” ungkap Wahyana.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim turut bangga dengan prestasi yag diukir Wahyana dan itu diungkapakan dalam instagramnya (@nnadimakarim)..
"Setelah pelajar, kini giliran sosok guru yang berprestasi di ajang olah raga dunia. Terima kasih atas pengabdian Bapak Wahyana dan Ibu Lia yang berhasil menembus Olimpiade Tokyo 2020 sebagai wasit cabang bulu tangkis. Ibu dan Bapak adalah inspirasi kami untuk terus berkontribusi mengharumkan nama Indonesia, ucap Nadim.
Maju terus untuk guru-guru Indonesia!, tambah Nadim yang dalam 44 menit sudah dilike 10.888 orang pengguna instagram.