HALUANRIAU.CO, INDRAGIRI HULU - Turnamen sepak bola Antar Kampung (Tarkam) yang ditenggarai oleh Desa Japura, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, mendapat protes keras dari salah satu menejer tim yang mengikuti pertandingan.
Aksi protes itu langsung di sampaikan oleh Hendri selaku menejer klub dari Japura Junior FC yang sebelumnya juga mengikuti open turnamen yang di panitai oleh pemuda setempat. Pantauan wartawan aksi protes yang dilakukan Hendri tersebut dilakukan diluar hingga di dalam lapangan sesaat pertandingan akan di mulai, sekitar pukul 16.00 WIB.
Adapun aksi protes yang disampaikan oleh Hendri yakni ditujukan pihak penyelenggara seperti panitia pelaksana. Menurut Hendri, panitia pelaksana open turnamen sepak bola antar kampung yang di gelar tersebut penuh dengan syarat kepentingan oleh panitia sendiri hingga, panitia tak lagi dapat berlaku adil pada setiap keputusan yang telah di ambil.
"Saya dan beberpa teman menuntut agar turnamen ini tak lagi di lanjutkan, karena panitia hanya akan memberikan keputusan yang menguntungkan salah satu klub yang akan bertanding. Seperti yang sedang bertanding saat ini harusnya panitia pelaksana melakukan diskualifikasi kepada klub Senior FC," ujar Hendri di lapangan Rabu (19/10).
"Kita protes kepada panitia pelaksana karena seharusnya Senior FC tak lagi dapat bermain, lantaran sesuai aturan dan jadwal yang telah di sepakati Senior FC harus bermain pada Selasa (18/10) lalu, namun pertandinga di tunda oleh panitia lantaran beberapa pemain dalam klub itu sedang melakukan pertandingan di lokasi lainnya," ujarnya.
Klik di sini untuk mendapatkan voucher Pegadaian
Dengan ditundanya pertandingan pada, Selasa (18/10) tersebut, Hendri menduga disebabkan karena adanya mufakat yang di lakukan sesama panitia terlebih lagi salah satu dari panitia tersebut merupakan menejer tim dari Senior FC saat ini.
"Ini ada kong kali kong yang dilakukan oleh panitia untuk memuluskan salah satu klub, harusnya klub yang bertanding saat ini harus di diskualifikasi, jangan karena pemain inti klub tak dapat bermain malah jadwal pertandingan yang sudah di tentukan di rubah-rubah oleh panitia dengan berbagai alasan," ujarnya.
Hendri menyebut aksi protes kepada panitia hingga perangkat desa yang tergabung saat ini tidaklah sebuah hal yang berlebihan, lantaran, sejak awal pertandingan dimulai, panitia juga melakukan diskualifikasi kepada salah satu klub yang telah mendaftar.
"Kemarin panitia dapat berlaku adil dan tegas dalam menegakkan aturan, yakni dengan mendiskualifikasi salah satu tim asal Pranap dengan dalil tim tersebut terlambat hadir sesaat pertandingan akan di mulai, tanpa memberikan toleransi kepada klub. Lantas mengapa kepada tim khusus ini di berikan toleransi, ini jelas ada permainan antar panitia yang secara khusus memberikan kelonggaran kepada tim tersebut," sesal dia.
Baca Juga: Etilen Glikol Diangap Jadi Penyebab Gagal Ginjal Akut, Apa Itu?
Artikel Terkait
Qatar Resmi Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2023, Gantikan China yang Mundur
Baru Bayar Retribusi Bulan September, Stadion Utama Masih Tertutup Untuk PSPS
Grup A: Profil Timnas Ekuador, Lika Liku Jalan Menuju Piala Dunia Qatar 2022
Norizam Jual PSPS Riau Rp15 Miliar, Jika Tidak Ada Peminat Bakal Pindah Home Base
Grup A: Profil Timnas Senegal, Lolos Lewat Drama, Masa Emas Bintangnya
'Wak Haji' Benzema Tegaskan akan Pensiun di Madrid!
PSSI Kritik Pemerintah: Yang Berhak Minta KLB Itu Para Voter
Fun Football antara PSSI dan FIFA Dihujat, Tak Respek Pada Korban Kanjuruhan
Grup A: Profil Timnas Belanda, Welcome Back De Oranje
Dituduh Penipuan dan Korupsi Transfernya, Neymar: Ayah Saya yang Mengurus Semuanya