HALUANRIAU.CO, DUNIA - Pemerintah Jepang kini tengah dilematis ditengah aksi pemboikotan yang dilakukan oleh beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia, Inggris dan Kanada terhadap Olimpiade Beijing 2022.
Olimpiade Beijing 2022 dijadwalkan akan dimulai pada 4-20 Februari dan akan dilanjutkan dengan Paralimpiade pada 4-13 Maret mendatang.
Namun, kurang dari 100 hari lagi menuju acara olahraga terbesar dunia tersebut, Amerika Serikat melalui Presiden Joe Biden mengumumkan pemboikotan terhadap Olimpiade Beijing 2022.
Hal tersebut disuarakan Biden atas kasus dugaan pelanggaran HAM berat yang di lakukan Pemerintah China terhadap masyarakat Uygur didaerah otonom Xinjiang.
Seruan Biden tersebut lantas diikuti oleh negara-negara pro Amerika lainnya seperti Australia, Inggris serta Kanada.
Baca Juga: Kasus Varian Omicron Semakin Mengkhawatirkan, India Kembali Perpanjang Larangan Penerbangan Internasional
Didalam kabinet Jepang sendiri tengah bergejolak dimana sejumlah anggota parlemen berkuasa LDP, terutama pro konservatif, menuntut pemerintah Jepang untuk bergabung dengan pro boikot diplomatik tersebut.
Pemerintah Jepang sendiri saat ini tengah mempertimbagkan hal tersebut dengan cermat dengan memperhatikan berbagai faktor yang ada.
Dikutip dari NHK, diketahui pada Olimpiade Tokyo 2020 yang diadakan pada 2021 yang lalu, China mengirim Ketua Umum Olahraga negaranya ke Tokyo sebagai bentuk penghormatan kepada Jepang.
Dikarenakan hal tersebut, membuat kini Tokyo tengah bimbang untuk ikut bergabung dalam koridor AS untuk boikot acara Olimpiade Beijing 2022.
Baca Juga: Studio Produksi Anime 'Demon Slayer dan Fate Series', Ufotable Terjerat Kasus Penggelapan Pajak