HALUANRIAU.CO, NASIONAL - Presiden Jokowi menginstruksikan pengadaan tim khusus untuk menangani serangan siber dari hacker Bjorka terhadap data pemerintahan Indonesia.
Sebelumnya, Jokowi menggelar rapat di Istana Kepresidenan pada Senin (12/9) untuk membahas tata kelola data di Indonesia. Rapat terbatas ini dihadiri oleh beberapa pejabat yang juga akan mengisi keanggotaan tim khusus, diantaranya, Wapres, Ma'ruf Amin; Menkominfo, Johnny G Plate; Menko Polhukam, Mahfud MD; Mendagri, Tito Karnavian; Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo; Kepala BIN Budi Gunawan; serta Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hisna Siburian.
Menkominfo mengatakan bahwa tim tersebut akan mencegah dan menghadapi serangan siber yang mengakibatkan kebocoran data.
"Perlu ada emergency response team terkait untuk menjaga data, tata kelola data, yang baik di Indonesia dan untuk menjaga kepercayaan publik," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G Plate usai rapat, pada keterangan pers yang ditayangkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Baca Juga: Per Hari Ini Rupiah Menguat Atas Dollar, Berikut Keuntungan dan Kerugiannya
Jhonny tak memberi keterangan lebih lanjut terkait kapan tim tersebut mulai berjalan.
Saat banyaknya pertanyaan dilotarkan, ia dan Menko Polhukam yang sedang berada dilokasi wawancara pun memutuskan meninggalkan para wartawan.
Kegaduhan ini diawali dari hacker yang dikenal dengan nama Bjorka menyerbu beberapa data penting pemerintahan seperti 1,3 miliar data registrasi kartu SIM dari Kominfo, dan data WNI dari KPU. Hacker ini pun diketahui menampilkan dan menjual data hasil retasannya diinternet.
Namun, Johnny sebut data-data itu bersifat umum dan bukan data baru.
"Data itu setelah ditelaah sementara adalah data yang sudah umum, bukan data spesifik dan bukan data yang ter-update sekarang, sebagian data yang lama untuk saat ini," kata Johnny.
Kepala BSSN minta rakyat untuk menyikapi hal ini dengan kepala dingin. Sampai saat ini serangan hacker tidak membuat sistem elektronik di Indonesia terganggu.
"Makanya masyarakat itu kita harapkan tenang saja. Tidak ada satu sistem elektronik yang diserang sementara ini. Sistem elektronik, ya. Kalau data-data ini sudah yang seperti disampaikan Menkominfo Johnny G. Plate, data umum yang di publish," kata Kepala BSSN itu.
Netizen sempat digegerkan atas tindakan Bjorka yang berhasil membobol surat-menyurat Presiden tahun 2019-2021.
Bjorka juga membuat pernyataan bahwa ia sudah memegang surat-surat BIN yang ditujukan kepada Presiden Jokowi. Lantas banyak netizen yang mendukung aksi ini.
Tapi, BIN menyangkal hal ini.
"Hoaks itu. Dokumen BIN aman terkendali, terenskripsi secara berlapis, dan semua dokumen pakai samaran," ujar Jubir BIN Wawan Purwanto, Jumat (9/9).
(Lasma/HRC-MaG)
Artikel Terkait
Hari Ini BBM Resmi Naik Pukul 14.30 WIB, Pertalite Rp10.000 Per Liter
Luhut Sebut Kenaikan Harga BBM, Sakitnya Hanya Sementara
2026, Pemerintah Bakal Hilangkan LPG
IPW: Ada Upaya Sistematis Bebaskan Fredy Sambo dari Kasus Pembunuhan Brigadir J
Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri, Nadiem: Tes Kemampuan Akademik (TKA) Dihapuskan
Pusat Informasi Teritorial Angkatan Darat Kunjungi SMSI
KPK Kritisi Perilaku Korupsi di Perguruan Tinggi: Titip Absen, Plagiat, Gratifikasi ke Dosen Hingga Mark Up
Jokowi Singgung Pergantian Dirjen Imigrasi, Jika Tak Ada Perubahan Pelayanan Visa
Data Vaksinasi Luhut Dibocorkan Bjorka Disebut Belum Booster, Jubir Kemenko Marvest: Sudah Kok
Data Ketum PSSI Dibuka Hacker Brojka: Pagi Tuan, Bagaimana Rasanya Berteman Dekat Dengan Bos Judi?