HALUANRIAU.CO, NASIONAL - Pemerintah bakal menghilangkan gas LPG pada tahun 2026 mendatang.
Presiden Jokowi mengungkapkan alasannya dikarenakan beban negara untuk mengimpor LPG cukup tinggi yakni mencapai Rp80 triliun.
Jokowi menambahkan tidak hanya beban impor yang dipermasalahkan namun juga masalah subsidi yang juga harus di keluarkan pemerintah untuk membelinya.
Lantas pemerintah tengah mempersiapkan pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG), yakni dengan DME (Dimetil Ether) yang diklaim lebih efisien dan hemat.
Terkait wacana tersebut, Pemerintah telah menunjuk PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadi salah satu pihak yang mendapat penugasan dalam kebijakan tersebut.
Baca Juga: Luhut Sebut Kenaikan Harga BBM, Sakitnya Hanya Sementara
PT Bukit Asam diminta oleh pemerintah untuk memfasilitasi pemurnian dari DME, dimana bahan utama dari DME tersebut berasal dari olahan gas dari Batu Bara.
Dirut PT Bukit Asam, Arsal Ismail yang dikutip dari detik mengatakan bahwa rencananya fasilitas pemurnian tersebut selesai digarap pada tahun 2026 dan untuk progres fisik baru bisa dikerjakan di tahun 2023.
"Kalau sesuai timeline kita, kan pembangunan kurang lebih tiga tahun, kalau tahun depan sudah mulai diharapkan 2026 sudah hasilkan produk DME itu," sebut Arsal di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Jumat (26/8/2022).
"Nantinya kita akan utilize 6 juta ton (batu bara) per tahun, dan diharapkan hasilkan 1,4 juta DME per tahun dan bisa kurangi impor LPG 1 juta ton per tahun," tutupnya.
Artikel Terkait
Pecahkan Rekor Dunia! Ini 4 Perpustakaan Unik Salah Satunya Ada di Indonesia!
8 Tips Mendapatkan Beasiswa S2, Salah Satunya Belajar TOEFL dan IELTS
Tips Lanjut Kuliah S2 untuk Perkembangan Karier
9 Tips Lolos Seleksi Beasiswa S2 di Luar Negeri, Kamukah Selanjutnya?
Usai Ferdy Sambo Dipecat, Kapolri Datangi Istana Negara
Bea Balik Nama yang Mahal Jadi Alasan Pemilik Kendaraan Malas Bayar Pajak
Sri Mulyani Berencana Rombak Dana Pensiun ASN, Susi Pudjiastuti: Support 100%
Kapan BPJS Kesehatan Jadi Syarat Pengurusan SIM, STNK dan SKCK? Polri Buka Suara
Hari Ini BBM Resmi Naik Pukul 14.30 WIB, Pertalite Rp10.000 Per Liter
Luhut Sebut Kenaikan Harga BBM, Sakitnya Hanya Sementara