Anak Kos Wajib Tahu? Harga Mie Instan Bakal Naik 3 Kali Lipat

- Selasa, 9 Agustus 2022 | 16:03 WIB
Mie Instan Naik 3 x lipat (Poto Istimewa)
Mie Instan Naik 3 x lipat (Poto Istimewa)

HALUANRIAU.CO, BERITA - Belum selesai dengan isu rencana kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) Pertamina, Indonesia kembali dibuat heboh dengan pemberitaan tentang akan adanya kenaikan harga salah satu makanan pokok masyarakat yakni mie instan.

Dilansir dari CNBC INDONESIA, Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian menjelaskan konflik global seperti perang yang terjadi antara negara Rusia dan Ukraina menjadi penyebab kenaikan harga mie instan hingga 3 kali lipat.

“Belum selesai dengan climate change, kita dihadapkan Perang Rusia-Ukraina, dimana ada 180 juta ton gandum ngga bisa keluar, jadi hati-hati yang banyak makan mie banyak dari gandum, besok harganya naik 3 kali lipat,” ucap Mentan dalam webinar Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Senin (8/82022).

Indonesia sendiri diketahui sangat bergantung terhadap impor komoditas asal dua negara itu sehingga kenaikan harga produk dalam negeri kerena bahan impor dari negara berkonflik tidak bisa dihindari. Pasalnya, kedua negara ini dikenal sebagai penyuplai 30-40% dari ketersediaan gandum dunia. Hal ini menjadikan Rusia dan Ukraina sebagai negara pemasok terbesar di dunia akan bahan baku pembuatan mie intsan tersebut.

Baca Juga: Wali Kota Dumai Buka Bimtek Enumerator Penggunaan Aplikasi SIDT KUMKM: Peran Penting Pertumbuhan Ekonomi

Dia kembali menjelaskan selain gandum, konflik Perang Rusia-Ukraina ini juga memberikan dampak terhadap tersendatnya pasokan pupuk ke Indonesia. Untuk saat ini, Indonesia sendiri diketahui sebagai salah satu negara importir pupuk dari Rusia dan Ukraina.

“Di Ukraina dan Rusia juga dikenal sebagai pemasok pupuk terbesar di dunia, karena ada posfat, kalium yang terbesar, dan harga naiknya pupuk di dunia 3 sampai 5 kali lipat dari harga sekarang karena persoalan konektivitas yang tidak berjalan normal,” kata Syahrul, seprti dikutip Okezone, Senin 8 Agustus 2022.

Terkait hal tersebut, Mentan menjelaskan bahwa masyarakat sebagai petani ataupun akademisi untuk bisa memanfaatkan pupuk organik dalam mengatasi permasalahan ini. Kembali dia ungkapkan, dengan adanya konflik dari dua negara berperang tersebut membuat harga pupuk akan mahal sehingga pemerintah berencana untuk mengurangi penyaluran pupuk bersubsidi.

“Kalau tunggu pupuk subsidi pasti tidak bisa itu, kita adaptasi dengan cara kita, banyak orang yang sukses tanpa menggunakan pupuk subsidi,” jelasnya.

(Forman/HRC-MaG)

Baca Juga: Bersama BINDA Riau, PWI Kuansing Gelar Vaksinasi Merdeka Sisir Desa Terluar

Editor: Bilhaqi Amjada A'araf

Sumber: CNBC Indonesia, Okezone

Artikel Terkait

Terkini

Terkait Aduan IPW, Ini Penjelasan Wamenkumham RI

Rabu, 15 Maret 2023 | 14:30 WIB

Utang Pemerintah Per Januari 2023, Tembus Rp7.754 T

Senin, 27 Februari 2023 | 11:48 WIB

Jokowi: Menpora Sudah Mundur Secara 'Informal'

Selasa, 21 Februari 2023 | 10:27 WIB

Mahfud MD: Hakimnya Bagus, Independen dan Tanpa Beban

Senin, 13 Februari 2023 | 17:05 WIB
X