HALUANRIAU.CO, NASIONAL -Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan survei kepada masyarakat terkait isu penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden
Hasilnya mayoritas masyarakat menolak usulan perpanjangan masa jabatan Presiden.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan menyatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan pihaknya ada 48% masyarakat pernah mendengar atau mengetahui usulan perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kemudian masih ada 52 persen tak mengetahuinya.
"Sekitar 48 persen warga tahu atau pernah dengan tentang usulan perpanjangan masa jabatan presiden Jokowi hingga 2027, 52 persen tidak tahu," ujar Hanan, Kamis (3/3/2022).
Survei ini menunjukkan, mayoritas masyarakat menolak penundaan pemilu baik dengan alasan penanganan pandemi, pemulihan ekonomi, maupun keberlanjutan pembangunan ibu kota baru.
Baca Juga: Satgas Pangan Kembali Temukan Puluhan Ribu Liter Minyak Goreng yang Diduga Ditimbun
Lalu usai ditanya mengenai perpanjangan masa jabatan presiden dengan alasan pandemi yang belum berakhir, sebanyak 70,7 persen responden menyatakan Presiden Joko Widodo harus meletakan jabatannya pada 2024 meski pandemi belum berakhir.
Kemudian sebanyak 68,1 persen responden menolak perpanjangan masa jabatan Presiden dengan alasan ekonomi. Mereka cenderung lebih sepakat dengan UUD 1945 biamana Presiden harus dipilih masyarakat dan dibatasi dua masa jabatan Presiden.
Terakhir, alasan presiden perlu memastikan keberlanjutan pembangunan IKN Nusantara. Di mana dengan alasan pertama maupun kedua, para responden menolak.
"69,6% masyarakat lebih setuju dengan pendapat kedua atau menolak perpanjangan masa jabatan presiden. Diantara yang tahu dengan isu ini tingkat penolakan juga lebih tinggi. Maka sekali lagi, sikap dasar masyarakat itu menolak, mayoritas 69,6% Makin tahu makin sadar usulan ini semakin tinggi tinggi penolakannya," bebernya.
Sekedar informasi survei LSI ini dilakukan pada periode 25 Februari - 1 Maret 2024 kemarin. Responden yang digunakan sebanyak 1.197 yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, dengan asumsi metode simple random sampling.
Adapun, survei ini juga memiliki toleransi kesalahan (margin of error) kurang lebih 2,89%, dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Artikel Terkait
Alasan PNS Tidak Produktif, Jokowi: Warisan Budaya Feodal
Jokowi : Minimalkan Kontak Akan Mencegah Penyebaran Omicron
Salam dari Binjai, Jokowi Targetkan Sumut-Aceh Tersambung Tol 131 Km
Kasus Omicron Jawa-Bali Meningkat, Jokowi Minta Daerah Luar Jawa-Bali Lakukan Antisipasi
Kaesang Sebut Prabowo Lebih Ganteng Dari Jokowi, Netizen: Hanya Dia yang Berani Roasting, Tanpa Diculik
Diserahkan Presiden Jokowi di HPN Kendari, Lima Wartawan Riau Peroleh Penghargaan PCNO
Hari Ini Jokowi Lantik Arief Prasetyo Jadi Kepala Badan Pangan Nasional
Instruksi Presiden Jokowi: Naik Haji, Buat SIM-STNK dan Jual-Beli Tanah Wajib Punya BPJS
Jokowi Minta Menaker Revisi Aturan JHT
Jokowi Sampaikan Kepala Otorita IKN yang Dilantik Pekan Depan Bukan Kader Partai