HALUANRIAU.CO, NASIONAL - Vaksin Merah Putih yang diinisiasi oleh Universitas Airlangga (Unair) bermitra bersama PT Biotis Pharmaceuticals dinyatakan halal digunakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ketua Komisi Fatwa MUI Hasanuddin AF mengatakan pihaknya telah memfatwakan vaksin tersebut pada Senin (7/2) lalu.
"Iya benar [halal]. Hari Senin kemarin di fatwakan. Merah Putih yang Biotis itu," kata Hasanuddin kepada CNNIndonesia.com, Kamis (10/2).
Hasanuddin memastikan bahwa vaksin Marah Putih itu nantinya bisa digunakan oleh masyarakat luas. Ia pun memastikan tak ada kandungan najis dalam bahan baku vaksin tersebut.
Baca Juga: Airlangga Prediksi Bulan Penularan Covid-19 Melandai di Bulan Maret
"Kalau halal, enggak ada kandungan babinya dan enggak ada kandungan najisnya tentu," kata Hasanuddin.
Sebelum vaksin Merah Putih, MUI sudah memutuskan fatwa halal terhadap beberapa vaksin virus corona. Di antaranya Vaksin Sinovac dan Zivivax asal China. Di luar vaksin itu, MUI menyatakan haram namun tetap boleh digunakan selama masa darurat virus corona.
Sebelumnya, Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Mohammad Nasih, mengatakan, Vaksin Merah Putih yang mereka kembangkan diklaim telah mengantongi sertifikasi halal. Ia mengatakan sertifikat halal akan berlaku hingga 2026.
Saat ini, vaksin Merah Putih telah masuk tahap uji klinis. Namun masih butuh perjalanan panjang sampai diberikan izin darurat penggunaan (EUA).
Artikel Terkait
Universitas Airlangga Klaim Vaksin Merah Putih 90 Persen Ampuh Atasi Mutasi Virus Corona Varian Delta
Vaksin Merah Putih Siap Singkirkan Vaksin China Gebrakan Luhut
Vaksin Merah Putih Laksanakan Uji Klinik Perdana