Keamanan Cyber: Data Imigrasi, Konsumen Pinjol dan Nasabah BNI Diduga Bocor

- Jumat, 14 Januari 2022 | 15:06 WIB
Ilustrasi Hacker (B_A on Pixabay)
Ilustrasi Hacker (B_A on Pixabay)

HALUANRIAU.CO, NASIONAL - Keamanan cyber di Indonesia kembali dipertanyakan. Pasalnya baru baru ini data nasabah BNI, nasabah perusahaan finansial (Pinjol) serta Ditjen Imigrasi diduga bocor.

Informasi mengenai kebocoran data tersebut menyeruak di jagat maya, hari ini Jumat (14/1). Data yang bocor tersebut diketahui dijual di situs gelap Raid Forum.

Kebocoran data ini pertama kali diungkap di Twitter oleh akun @rednesia. Akun tersebut juga membagikan tangkapan layar dari akun yang menjualnya di situs gelap.

Dikutip dari CNN Indonesia, ada data karyawan dari Bank Negara Indonesia (BNI). Dalam postingan di raidforum, data itu dibagikan oleh akun Sentap. Terdapat lebih dari 150 pesan email dari BNI, termasuk dokumen transaksi yang sudah pernah dilakukan.

Baca Juga: Operasi Pasar Murah Minyak Goreng, Pemprov Riau Libatkan Swasta

Dalam tangkapan layar yang dibagikan terdapat potongan surat memo yang berjudul Optimalisasi Perpanjangan Penyaluran Bantuan pelaku Usaha Mikro (BPUM). Terlihat surat itu dikeluarkan pada 4 Januari 2021.

Sementara itu kebocoran data juga menimpa Ditjen Imigrasi. Dalam laman tersebut muncul file berjudul 'Indonesia Immigration Data up to 2021/September'. Data yang disebar akun bernama DBChaser berisi 3,5 juta data, yang diambil dari tahun 2015 sampai 2021 September.

Dalam postingan tersebut terdapat informasi unggahan di raidforum, yaitu pada 12 Januari 2022, pukul 22:27. Data yang dibocorkan itu meliputi data paspor, id pengguna, nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, hingga masa berlaku paspor.

Selanjutnya sebanyak 12 juta data pelanggan perusahaan finansial (pinjol) juga diduga bocor, namun tidak disebutkan nama perusahaan pinjol yang dimaksud.

Baca Juga: Gelar JMS di SMA Negeri 1 Siantan, Cabjari Natuna di Tarempa Harap Anak Anambas Ada Jadi Jaksa

Data itu diunggah oleh RafRR dan diposting pada 12 Januari pukul 12.09 siang. Dalam data sampel yang diunggah terdapat informasi nama lengkap, nomor ponsel dan alamat lengkap.

Sebelumnya data pasien Covid-19 milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diduga bocor dan dijual di forum gelap atau raid forum, Kamis (6/1). Data yang tersebar itu berasal dari 6 juta pasien.

Pengunggah juga memberi sampel medis sebanyak 3.26 GB. Dokumen yang bocor itu merupakan isi rekam medis pasien. Sementara sampel dokumen pasien 720 GB. Dalam situs itu juga ada keterangan dokumen "Centralized Server of Ministry of Health of Indonesia."

Selanjuta data sekitar 160 ribu diduga milik pelamar kerja di PT Pertamina Training & Consulting bocor dan dibagikan secara gratis di raid forum, Selasa (11/1). Pengunggah file yang bocor tersebut merupakan akun Astarte, akun yang juga mengunggah enam juta data pasien yang dikelola Kemenkes.

Halaman:

Editor: Taufik Ilham

Sumber: CNN Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terkait Aduan IPW, Ini Penjelasan Wamenkumham RI

Rabu, 15 Maret 2023 | 14:30 WIB

Utang Pemerintah Per Januari 2023, Tembus Rp7.754 T

Senin, 27 Februari 2023 | 11:48 WIB

Jokowi: Menpora Sudah Mundur Secara 'Informal'

Selasa, 21 Februari 2023 | 10:27 WIB

Mahfud MD: Hakimnya Bagus, Independen dan Tanpa Beban

Senin, 13 Februari 2023 | 17:05 WIB
X