HALUANRIAU.CO, NASIONAL - Pemerintah Indonesia kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai upaya pemulihan ekonomi.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bantuan teresbut diberikan kepada 12,8 juta usaha mikro, telah disalurkan 100%, dengan anggaran Rp 15,36 trilliun.
"KUR dengan target Rp 285 trilliun, telah terealisasi Rp 244,9 trilliun atau 85,92% dengan jumlah 6,48 juta debitur, dan Penyaluran modal kerja bagi koperasi melalui LPDB, dengan target Rp 1,6 trilliun, telah terealisasi Rp 1,2 trilliun atau 80,27% kepada 162 koperasi," katanya.
Menurut Teten, penguatan dari permodalan menjadi salah satu program utama pemerintah. Hal ini sesuai berdasarkan riset yang dilakukan oleh UNDP pada tahun 2021, selama PPKM darurat, satu dari tiga UMKM mengalami masalah pendanaan usaha dan pembayaran cicilan utang.
"Usaha Mikro dan Kecil sulit mendapatkan pembiayaan formal, karena tidak memiliki asset untuk dijaminkan serta tidak adanya pencatatan laporan keuangan," ujarnya.
Baca Juga: Ladong Jadi Ladang Duit Pt Alpine Green, Rakyat Aceh Ikut Kebanjiran Rezeki
Untuk itu, kini KemenKopUKM mengembangkan sebuah aplikasi yang disebut LAMIKRO (Laporan Akutansi Usaha Mikro), untuk membantu pelaku usaha mikro, membuat sistem laporan keuangan sederhana dan mudah digunakan.
"Melalui UU Cipta kerja, yang di turunkan dalam PP No 7 Tahun 2021, diamanatkan memberikan kemudahan pembiayaan bagi UMKM, yakni, Pembiayaan mudah dan murah bagi UMKM, serta Pemerintah pusat bertanggung jawab memfasilitasi sistem pelaporan secara elektronik," kata Teten.
Ia menjelaskan, pembiayaan akan lebih efetif jika diikuti dengan digitalisasi. Digitalisasi menjadi enabler percepatan pemulihan ekonomi nasional. Berdasarkan data IdEA, Saat ini, sebanyak 16,4 juta atau 25,6% UMKM telah bergabung ekosistem digital.
"Penggunaan ewallet, juga meningkat selama pandemi. Hal ini di dukung jumlah penyedia layanan e-wallet di Indonesia yang mencapai lebih dari 50 operator, yang telah mendapatkan regulasi dari Bank Indonesia pada tahun 2020," tambahnya.
Saat ini, Fintech juga bertumbuh sangat cepat. Total outstanding pada September 2021 mencapai Rp 27,48 trilliun, atau bertumbuh 55,1% dari Januari 2021.
Artikel Terkait
Pelaku Pariwisata Siap-Siap Dapat Bantuan Tunai Rp 600 Ribu dari Kemenkeu
Milad Ke-109, Berikut Daftar Tokoh Muhammadiyah yang Digelari Pahlawan Nasional
Kelompok Hacker Brasil 'son1x' Klaim Berhasil Bobol Data Polri, Bareskrim Turun Tangan
Prihatin Kasus Pencabulan 2 Bocah di Padang, Seto: Kebirikan, Pidana Setinggi Mungkin dan Bongkar Identitasnya
Hari Pertama Menjadi Ketua RT, Luna Maya Lakukan Kunjungan ke Rumah Warga
Tekan Penyebaran Covid-19 Sembari Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah RI Lakukan PPKM Level 3
Prabowo Borong Pesawat Airbus A400M
Luhut Ramal 15 Tahun Kedepan Pelabuhan Patimban Akan Ciptakan Peluang Baru Untuk Masyarakat
Hukuman Perusahaan Gaji Pekerja Diatas 1 Tahun Dengan Upah Minium, Kemnaker Minta Segera Dilaporkan
Ladong Jadi Ladang Duit Pt Alpine Green, Rakyat Aceh Ikut Kebanjiran Rezeki