HALUANRIAU.CO, NASIONAL - Hutang luar negeri Indonesia pada kuartal III tahun 2021 saat ini menyentuh angka Rp. 6.026 triliun, atau naik sebesar 3,7% dari tahun-tahun sebelumnya.
Bank Indonesia melalui Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi, Erwin Haryono menjelaskan penyebab dari kenaikan utang tersebut adalah naiknya ULN pada sektor swasta dan publik yakni sebesar Rp. 2.926 triliun atau naik 4,1%.
"Perkembangan tersebut disebabkan oleh pembayaran neto pinjaman seiring lebih tingginya pinjaman yang jatuh tempo dibanding penarikan pinjaman," kata dia dalam siaran pers yang dikutip dari detik, Senin (15/11/2021).
ULN atau Utang Luar Negeri Pemerintah menurut Erwin senantiasa dikelola secara secara hati-hati, akuntabel dan kredibel untuk mendukung belanja pemerintah pada sektor program Pemulihan Ekonomi Nasional dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.
Baca Juga: Digelar 2 Pekan, Polda Riau Kerahkan 840 Personel dalam Operasi Zebra Lancang Kuning 2021
Erwin mengatakan bahwa hutang luar negeri pemerintah saat ini masih dalam katagori aman dikarenakan memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9%.
Untuk utang luar negeri Indonesia terhadap PDB mencatatkan penurunan sebesar 37% dari kuartal sebelumnya.
Baca Juga: Kritik Pidato Jokowi Soal Deforestasi, Aktivis Greenpeace Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
Artikel Terkait
Pensiunan Polisi Ini Jadi Manusia Silver Demi Bayar Utang Bank
Said Didu: Utang 6 BUMN Ini Rakyat yang Akan Bayar
Ternyata Indonesia Punya 'Utang Terselubung' pada China Menurut Laporan Lembaga Riset AS
Sri Mulyani Senang Masyarakat Mulai Kritis Soal Utang Negara