Sebab menurutnya, pemerintah perlu memberikan waktu secepatnya kepada pasukan terbaik tersebut untuk menumpas teroris KKB di Papua.
Lebih lanjut, Bamsoet meminta pemerintah jangan ragu menindak tegas teroris KKB di Papua, terutama pasca-tindakan kelompok tersebut yang melakukan tindakan kekerasan terhadap tenaga kesehatan hingga meninggal dunia.
“Sekali lagi saya tegaskan, sikat habis (KKB di Papua), urusan HAM kita bicarakan kemudian, jangan ragu bertindak hanya karena persoalan HAM. Utamakan keselamatan rakyat Indonesia,” ujar Bamsoet.
Kemudian, Bamsoet juga menyebut Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNB-OPM) sudah mengakui tindakan tersebut adalah bagian dari aksi mereka.
Untuk itu, menurut dia, sudah tidak ada alasan bagi TNI-Polri untuk tidak segera menumpas habis para teroris biadab kelompok kriminal bersenjata di Papua, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Antara.
“Ke mana suaranya para aktivis HAM dan aktivis perempuan? Kenapa ketika saudara sebangsanya dibunuh dan diperkosa secara brutal, mereka diam? Namun ketika aparat negara menumpas para pelaku (KKB di Papua), mereka teriak soal HAM?, “katanya.
Lebih jauh Bamsoet mengatakan, sudah terlalu banyak keresahan yang dilakukan teroris KKB di Papua, korbannya dari masyarakat biasa, TNI-Polri, hingga sudah menyasar tenaga kesehatan.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Pariwisata Berbasis Storynomics, Sandiaga Uno Bahas Wisata Mistis
Dalam hal ini dia pun mencontohkan, seperti peristiwa yang terjadi pada 8 April 2021, teroris KKB di Kabupaten Puncak menembak mati seorang guru bernama Oktavianus Rayo dan juga membakar tiga sekolah di Kabupaten Puncak.
Artikel Terkait
Lagi, Satu Brimob Tewas dalam Kontak Senjata dengan KKB di Papua
Anggota TNI Diserang KKB Saat akan Salat Subuh, Satu Tewas
Teror KKB di Papua Kembali Tejadi, Nakes Dikejar Hingga Lompat ke Jurang 30 Meter
Nakes Jadi Korban KKB Papua, Polri Berjanji Berikan Keamanan