Kemenkes: Virus Corona Varian MU Belum Masuk Indonesia

- Sabtu, 11 September 2021 | 10:12 WIB
Ilustrasi Covid-19  |  Sumber: Fusion Medical Animation on Unsplash
Ilustrasi Covid-19 | Sumber: Fusion Medical Animation on Unsplash

HALUANRIAU.CO, NASIONAL - Setelah dinyatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai pandemi, virus Covid-19 dengan masif menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Dalam perkembangannya, virus ini tidak hanya menyebar. Tetapi virus ini juga bermutasi membentuk varian baru.

Saat ini peneliti dunia menemukan berbagai varian baru virus Corona di tengah peperangan sengit melawan Covid-19.

Varian yang sangat banyak memberikan efek kepada dunia, khususnya Indonesia adalah varia Delta yang dinilai memiliki tingkat penularan sangat cepat.

Baca Juga: Gubri Terima Penghargaan Top Pembina BUMD, Jonli, PT PIR Ikut Mendapatkan Top BUMD Aneka Industri

Sesuai panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ada  pengelompokan mutasi berdasarkan Variant of Concern (VoC) maupun Variant of Interest (VoI).

VoC merujuk pada varian yang dianggap lebih mengancam dalam hal penularan atau mematikan, serta lebih resisten terhadap vaksin maupun pengobatan.

Sementara itu, VoI merujuk pada varian yang harus diteliti lebih lanjut guna mengetahui dan memahami karakteristik virus lebih mendalam.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi menyebutkan bahwa sejumlah varian virus Corona yang tergolong dalam kriteria VoI bersama varian Mu, yaitu varian Eta (B.1.525) yang terdeteksi pertama kali di beberapa negara sejak Desember 2020.

Baca Juga: Angka Penambahan Covid-19 Menurun, Kadinkes Riau: Bed Occupancy Relate (BOR) Mencapai 17 Persen

Selanjutnya, varian Lota (B.1.526) yang terdeteksi pertama kali di Amerika Serikat (AS) pada November 2020; varian Kappa (B.1617.1) terdeteksi pertama kali di India Oktober 2020; dan varian Lambda (C.37) terdeteksi pertama kali di Peru pada Desember 2020.

Varian virus Corona yang masuk kriteria VoC, yaitu varian Alpha (B.117) terdeteksi pertama kali di Inggris September 2020; varian Beta (B.1.351, B.1.351.2, B.1.351.3) terdeteksi pertama kali di Afrika Selatan Mei 2020.

Ada juga, varian Gamma (P.1, P1.1, P.1.2) terdeteksi pertama kali di Brazil November 2020; dan varian Delta (B.1617.2, AY.1, AY.2, AY.3) terdeteksi pertama kali di India pada Oktober 2020.

Hal tersebut ia ungkap guna menjawab kekhawatiran publik terhadap kemunculan virus Corona varian Mu yang pertama kali muncul di Kolombia yang tengah menjadi perhatian para peneliti dunia bersama WHO.

Halaman:

Editor: Taufik Ilham

Sumber: PikiranRakyat.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terkait Aduan IPW, Ini Penjelasan Wamenkumham RI

Rabu, 15 Maret 2023 | 14:30 WIB

Utang Pemerintah Per Januari 2023, Tembus Rp7.754 T

Senin, 27 Februari 2023 | 11:48 WIB

Jokowi: Menpora Sudah Mundur Secara 'Informal'

Selasa, 21 Februari 2023 | 10:27 WIB
X