HALUANRIAU.CO, SOLOK - Terkait kematian tiga adik-kakak sekaligus di Solok Selatan (Solsel), Kepolisian Resor (Polres) Solsel akan membongkar salah satu pemakaman guna dilakukannya otopsi. Hal itu dilakukan guna mengetahui misteri kematian ketiga adik-kakak itu yang sampai saat ini belum juga diketahui.
"Alhamdulillah tadi saat olah TKP di lapangan, bahwa orang tua kandung korban setuju untuk membuat laporan dan juga setuju dilakukan otopsi. Dengan syarat hanya satu orang anaknya yang diotopsi," kata Kasat Reskrim Polres Solsel, AKP Dwi Purwanto pada Senin (6/9/2021).
"Nah, di sini nanti kita bakal bongkar satu makam anak yang sempat mengalami muntah darah. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kita ungkap," tambahnya.
Menurut Dwi, dengan dilakukan otopsi, diharapkan menemukan titik terang penyebab kematian tiga adik-kakak tersebut.
Baca Juga: Pasang Police Line di TKP, Polisi Belum Temukan Keterangan Meninggalnya 3 Bocah di Solok Selatan
"Di lapangan juga ditemukan beberapa informasi dan petunjuk yang bisa mengarah. Kami akan menggali sedetailnya informasi di lingkungan kejadian," akunya.
Dwi menuturkan, Polres Solsel segera berkordinasi dengan Biddokkes Polda Sumbar untuk mendatangkan dokter dan tim ahli dalam proses pembongkaran makam salah satu korban dan melakukan otopsi.
"Jadi ini nanti akan diketahui apakah diracun atau keracunan. Ini perkara besar harus diatensi dan diproses secepatanya," lanjut Dwi.
Baca Juga: RSUD Solok Selatan Jelaskan Keadaan 3 Bocah Kakak Adik Sebelum Meninggal
Dwi menjelaskan pada awal kejadian ada kendala karena orang tua korban tidak setuju untuk otopsi dan setelah hasil uji sample dari BPOM Padang tidak ditemukan bahan beracun dalam makanan ringan yang diuji.
Artikel Terkait
Ernest Prakasa Sindir Bau Busuk TV yang Hadirkan Saipul Jamil
Disdik Izinkan Sekolah Tatap Muka Jika PPKM di Pekanbaru Turun ke Level III
Skandal: Pertandigan antara Brazil vs Argentina Berakhir Dengan Kericuhan, 4 Pemain Argentina Mau Dideportasi
Diperkosa Saban Hari, Orang Utan Ini Jadi Budak Seks di Rumah Bordil
Gunakan Mata Uang China untuk Pembayaran Internasional, Berikut Alasan Bank Indonesia