HALUANRIAU.CO, PEKANBARU - Diketahui penyelenggaran PON XX yang akan dilaksanakan pada 2-15 Oktober 2021, berada di Papua. Namun, PON Papua itu menuai kontroversi bagi warga setempat.
Pasalnya, cendera mata yang akan dibagikan kepada setiap partisipan atau yang dijual secara umum, pihak pelaksana akan menggunakan noken palsu.
Dengan begitu, pihak pelaksana tak memberdayakan hajat hidup warga sekitar yang membuat noken.
Dikatakan oleh pengurus Pasar Mama Papua, Tia Warwe jika pihak pelaksana PON tidak menepati janji memberdayakan penduduk setempat untuk menyediakan noken.
"Saat rapat 23 Agustus dengan mama-mama komunitas noken kulit kayu Meepago, mama-mama mengeluh kalau sampai saat ini PB PON pernah janji akan beli 5.000 noken mama-mama. Namun, sampai sekarang transaksi pembelian ini tidak terjadi," kata Tia Warwe dilansir dari Pikiran-Rakyat.com, Kamis (2/9/2021).
Dari informasi yang diterima, pihak pelaksana PON XX dikabarkan akan mengirim noken tiruan dari luar Papua untuk disediakan sebagai souvenir.
Padahal, komunitas noken tersebut telah menyiapkan noken dengan jumlah yang dijanjikan akan dibeli oleh PB PON.
"Kami coba sampaikan keluhan ini ke teman pengusaha. Menurut informasi, disampaikan bahwa akan ada pengiriman noken tiruan dari luar papua untuk PON," ujar Tia.
Ditambahkan oleh Tia, usai PB PON berjanji akan membeli noken dari Papua, hingga saat ini belum ada transaksi yang terjadi.
"Sampai sekarang, PB PON masih belum beli noken dari mama-mama Meepago," tutur Tia.