Olah Limbah Medis, Mahasiswa UGM Sulap Sarung Tangan Lateks jadi Bahan Bakar Diesel

- Kamis, 26 Agustus 2021 | 19:12 WIB
Penelitian limbah sarung tangan lateks menjadi bahan bakar diesel (Foto Istimewa)
Penelitian limbah sarung tangan lateks menjadi bahan bakar diesel (Foto Istimewa)

HALUANRIAU.CO, NASIONAL - Meroketnya angka penambahan kasus Covid-19 di Indonesia beberapa waktu yang lalu membuat penggunaan peralatan medis ikut meningkat.

Hal ini tentu dapat menimbulkan masalah baru jika limbah medis tersebut tidak dikelola dengan serius karena limbah medis dapat mencemari lingkungan.

Diperlukan upaya mengolah limbah menjadi bahan bermanfaat sebagai usaha mengurangi pencemaran sekaligus mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang berguna.

Mahasiswa UGM pun mencoba melakukannya. Kali ini mereka memanfaatkan sarung tangan lateks. Seperti diketahui, sarung tangan lateks merupakan salah satu alat pelindung diri (APD) yang biasa digunakan saat bekerja di laboratorium.

''Penggunaan sarung tangan latex untuk melindungi tangan dari kontaminasi virus yang berbahaya namun tanpa disadari, keberadaan limbah sarung tangan lateks di saat pandemi mendatangkan dampak yang sangat besar bagi seluruh aspek kehidupan, salah satunya aspek lingkungan,'' papar mahasiswa Tim Program Kreativitas Mahasiswa- Riset Eksakta (PKM-RE) Fakultas MIPA UGM, Mandrea Nora.

Ia menilai sarung tangan lateks yang sangat dibutuhkan selama pandemi menjadi masalah baru bagi lingkungan. Dirinya bersama Aditya Yuan Pramudyansyah, Rangga Indra Riwansyah dan Nanda Tasqia Amaranti melakukan penelitian pemanfaatan sarung tangan lateks. Mereka mendapat pendampingan Dosen Kimia, Mokhammad Fajar Pradipta SSi MEng.

Bahan Bakar Diesel

Awalnya, mereka berdiskusi mengenai permasalahan limbah medis akibat pandemi Covid-19. Setelah diskusi dan membaca beberapa literatur akhirnya terbersit ide memanfaatkan sarung tangan lateks menjadi bahan bakar diesel. Berita ini dikutip dari suaramerdeka.com dengan judul Limbah Medis jadi Masalah, Mahasiswa UGM Sulap Sarung Tangan Lateks jadi Bahan Bakar Diesel.

''Kami menemukan, sarung tangan lateks memiliki komposisi kimia utama yaitu polimer Poliisoprena. Kandungan ini apabila dipirolisi akan menghasilkan senyawa hidrokarbon berupa Limonena.

Limonena merupakan senyawa hidrokarbon dengan fraksi C10 yang memiliki potensi tinggi untuk diterapkan sebagai bahan bakar diesel,'' tutur Mahendrea.'

Ia menceritakan, proses pengolahan limbah sarung tangan lateks menjadi bahan bakar dilakukan dengan metode pirolisis. Pirolisis sarung tangan lateks dilakukan pada suhu 350 derajat Celcius selama tiga jam sehingga diperoleh minyak hasil pirolisis. Minyak tersebut masih harus dimurnikan melalui proses Hydrocracking sehingga hasilnya bahan bakar diesel.

Tim memastikan bahan bakar yang mereka hasilkan tergolong ke dalam fraksi bahan bakar diesel. Mereka melakukan identifikasi senyawa dengan metode Kromatografi Gas - Spektroskopi Gas serta uji fisikokimia terhadap bahan bakar yang dihasilkan.

''Hasil pengujian dibandingkan dengan hasil uji pada bahan bakar diesel yang ada di pasaran dan ternyata penelitian berhasil baik,'' tandasnya.(Agung Priyo Wicaksono/suaramerdeka.com)

 

Editor: Taufik Ilham

Sumber: Suara Merdeka

Tags

Terkini

PT SBL Jadi Mitra Masyarakat Penanggulangan Karhutla

Rabu, 15 Februari 2023 | 16:17 WIB

Lima Kementerian Kolaborasi Mencapai Target NDC

Kamis, 11 Agustus 2022 | 13:53 WIB

Rakorsus Untuk Serius Tangani Karhutla

Kamis, 28 Juli 2022 | 17:36 WIB
X