Social Media Detox, 5 Tanda Mengharuskan untuk Puasa media sosial untuk sementara waktu

- Sabtu, 30 April 2022 | 23:09 WIB
Social Media Detox (Pixabay.com)
Social Media Detox (Pixabay.com)


3. Kita mulai membandingkan diri dengan orang lain
Nah, opini-opini kaya gini biasanya muncul tiap kita lihat pencapaian orang lain yang dibagikan di media sosial. Salah nggak orang mengunggah pencapaian mereka? Nggak salah juga, sih.


Cuma kadang kita suka lupa bahwa yang mereka unggah adalah bagian indahnya aja. Bagian di mana mereka sedang berjuang dan yang tidak indah justru jarang dibagikan. Padahal, kan, wajar kalau manusia punya masa naik-turunnya.


Terus, kenapa kita perlu puasa media sosial? Supaya kita bisa istirahat lalu mengambil waktu untuk berpikir bahwa semua itu tidak menunjukkan bahwa kita ini lebih buruk dari yang lain. Kadang opini kita aja yang memperburuk kondisi netral. Padahal, hidup kita di dunia nyata juga belum tentu menderita. Iya, kan?

Baca Juga:https://riau.harianhaluan.com/dunia/pr-113278418/resmi-jadi-pemilik-elon-musk-saya-harap-kritik-saya-tetap-ada-di-twitter-dan-itulah-kebebasan-berbicara


4. Waktu istirahat kita berkurang

Siapa yang sering ingin tidur jam 11 malam tapi baru tidur jam dua pagi karena asyik nonton YouTube atau TikTok? Tahu nggak kalau kegiatan yang screen-based bisa bikin kita mengalami gangguan tidur? Hasilnya, dalam jangka panjang, bisa aja kita mengalami insomnia hingga depresi!


Nah, mulai dari sekarang, lebih baik kita bangun rutinitas yang bisa mendukung goal untuk tidur tepat waktu. Misalnya dengan berhenti main ponsel (kalau aplikasi media sosialnya dihapus, kita akan jarang buka ponsel, kan?), lalu mematikan lampu, dan minum susu hangat (bagi yang lactose intolerant, bisa pakai susu nabati).


Menjauhi ponsel dengan menghapus media sosial bisa jadi langkah awal untuk memenuhi waktu tidur yang cukup, guys. Jadi, coba, aja!


5. Kita tidak bahagia saat mengakses media sosial

Kata-kata dari Marie Kondo, sang master bersih-bersih ini penting banget, lho, guys. Kalau kita sudah tidak merasakan sukacita saat melihat atau memiliki barang, buat apa barang itu dipertahankan? Nah, kayanya pertanyaan itu bisa juga deh diterapkan dengan konsumsi media sosial kita.

Kalau ternyata hidup kita baik-baik aja, bisa dilanjutkan untuk jangka waktu yang lebih lama. Terus, waktu yang ada kita pakai apa? Ya dipakai untuk mengerjakan tugas, hobi, dan kegiatan pengembangan diri lainnya!

Baca Juga:https://riau.harianhaluan.com/daerah/pr-113238000/viral-pria-tertangkap-kamera-cctv-kedapatan-mencuri-di-sebuah-toko-di-tembilahan-netizen-ikhlaskan-aja

 

Halaman:

Editor: Ayu Wiharyati

Sumber: hellosehat.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

BABYMETAL Bakal Konser di Indonesia 26 Mei 2023

Rabu, 15 Maret 2023 | 17:19 WIB
X