Hasil laporan klinis dari berbagai kasus hepatitis akut pada anak di sejumlah negara, termasuk di Indonesia (Jakarta), menunjukkan bahwa adenovirus menjadi penyebabnya. Adenovirus terdeteksi melalui pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) dari darah pasien.
Uniknya, tidak satupun virus hepatitis baik A,B,C, dan E yang ditemukan dari semua kasus hepatitis akut misterius ini. Padahal, virus ini menjadi penyebab tersering perdangan hati atau hepatitis.
Apa itu adenomavirus dan bagimana mencegahnya agar tidak terinfeksi?
Apakah Benar Penyebab Hepatitis Akut Hanya Adenomavirus?
Dikutip dari CDC, hasil laporan kasus 9 pasien anak di Alabama, Amerika Serikat yang diduga mengalami hepatitis akut misterius, menunjukkan gejala yang bervariasi yakni muntah, diare, dan gejala saluran pernapasan.
Saat tiba di rumah sakit, 8 dari 9 pasien juga menunjukkan gejala kuning.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningkatan enzim hati yang merupakan indikator peradangan akut.
Tidak ada satupun pasien yang menunjukkan hasil positif untuk tes hepatitis A, B, dan C. Tidak seperti ramai dibicarakan masyarakat, kesembilan pasien di Amerika ini tidak memiliki riwayat infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya.
Justru yang terdeteksi adalah adenovirus melalui pemeriksaan spesimen darah lengkap dari semua pasien dengan pengujian PCR real time. Namun uniknya, muatan adenovirus yang terdeteksi pun sebenarnya rendah.
Selain adenovirus, hasil PCR juga mendeteksi jenis virus lain, yakni virus Epstein-Barr (EBV), enterovirus/rhinovirus, metapneumovirus, virus pernapasan syncytial, dan human coronavirus OC43.
Inilah yang membuat para ahli “bingung” sebenarnya virus apa yang menyebabkan hepatitis akut ini.
Artikel Terkait
Muncul Virus Baru Bernama Yezo di Jepang, Simak Gejalanya
Uni Emirat Arab Kembali Laporkan Temuan Kasus Virus Mers
Presenter To Night Show, Enzy Storia Terpapar Virus Covid-19: Kecapean dan Apes Aja Mungkin