HALUANRIAU.CO, KESEHATAN - Diagnosis yang tepat akan membuat penanganan penyakit lebih mudah. Namun, sebenarnya tidak demikian. Terdapat beberapa penyakit yang sulit didiagnosis, khususnya yang dialami wanita.
Apa saja penyakit yang sulit dideteksi pada wanita, serta penyebabnya? lihat di bawah ini
1. Vaginismus
Kalau kamu mengalami kesulitan saat melakukan penetrasi seksual, kemungkinan hal tersebut disebabkan oleh pengencangan otot dasar panggul. Kondisi ini disebut juga dengan vaginismus. Wanita segala usia bisa terserang penyakit ini, bahkan vaginismus bisa terjadi kapan saja.
Penyakit satu ini sulit didiagnosis karena memang jarang terjadi. Di samping itu, penyebabnya pun cukup beragam. Beberapa di antaranya adalah menopause, efek konsumsi obat tertentu, hingga gangguan samping persalinan.
Namun, ada beberapa gejala yang bisa kamu waspadai terkait penyakit vaginismus ini, yaitu kejang otot pada kaki, punggung, atau daerah panggul; sulit melakukan penetrasi; rasa perih saat penetrasi berhasil dilakukan; serta serangan panik saat berhubungan.
Baca Juga: Ciptakan Rasa Aman Jelang Ramadhan, Polda Riau dan Jajaran Gelar Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan
Endometriosis penyakit adalah yang menyerang jaringan endometrium, lapisan di bagian dalam rahim saat memasuki masa pinggiran. Ketika endometriosis terjadi, jaringan endometrium justru tumbuh ke luar rahim hingga mengenai ovarium.
Bahkan bisa membentuk kista ovarium di area ini. Karena jaringan endometrium tumbuh tidak normal, maka wanita akan merasakan sakit yang luar biasa. Umumnya, rasa sakit ini muncul saat wanita memasuki pasa PMS dan menstruasi.
Karena jendometrium tumbuh di bagian yang bukan seharusnya, hal ini menyebabkan darah menstruasi lebih banyak dari biasanya dan disertai rasa sakit. Karena biasanya menstruasi juga dibarengi dengan rasa sakit, banyak wanita menganggap endometriosis sebagai nyeri haid biasa.
Biasanya penyakit wanita ini baru akan terdeteksi jika dilakukan pemeriksaan lebih mendalam
Rasa nyeri pada bagian bawah perut menjadi hal yang kerap dialami oleh wanita saat menstruasi.
Walau begitu, apabila kondisi tersebut bertambah parah, kemungkinan besar kamu mengalami yang namanya dismenore. Jadi memang dismenore ini sebenarnya sama dengan nyeri atau sakit saat menstruasi. Perbedaannya terletak pada tingkat rasa sakit. Itulah mengapa dismenore sulit didiagnosis oleh dokter.
Namun, biasanya dismoneri juga disertai dengan gejala-gejala lain. Seperti mual, muntah, kram pada pinggul, diare, hingga tubuh yang terasa sakit. Bahkan pada kasus yang lebih parah, ada beberapa wanita yang sampai pingsan.
Baca Juga: Hadiri Pelantikan BEM dan DPM UPP, Sukiman: Dunia Pendidikan Mendapat Perhatian Khusus
Artikel Terkait
Waspada Penyakit Mematikan, Ini 13 Pencegahan DBD yang Bisa Dilakukan di Rumah
Kenali Ragam Penyakit Diakibatkan Duduk Terlalu Lama, dari Jantung hingga Kolestrol
Waspada, 5 Bahan Makanan yang Dapat Memicu Penyakit Kanker
Gelar Pertemuan dengan Insan Pers, Danrem 031/WB Harap Sinergitas TNI-Wartawan Tetap Terjalin dengan Baik