Dokter pertama kali akan memeriksa kondisi kesehatan Anda berdua secara umum, mulai dari tinggi dan berat badan, kadar gula darah, golongan darah dan rhesus, pemeriksaan hematologi rutin, hingga tekanan darah.
Pemeriksaan fisik dasar sangat penting jika pasangan berencana untuk hamil, baik dalam waktu dekat atau masa mendatang. Sebagai contoh, pemeriksaan hematologi rutin bertujuan untuk mengetahui apakah ada risiko melahirkan keturunan dengan anemia, leukimia, thalassemia, atau hemofilia.
2. Pemeriksaan penyakit keturunan dan kelainan genetik
Mengetahui riwayat penyakit keturunan terkait genetik atau kelainan genetik masing-masing juga dapat membantu Anda merencanakan kehidupan berkeluarga.
Pemeriksaan penyakit keturunan yang bisa Anda dapatkan saat premarital check up adalah pemeriksaan keturunan diabetes, hipertensi, berbagai jenis kanker, penyakit jantung, kelainan darah genetik seperti thalasemia, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Mental Kamu dengan Membiasakan 15 Kegiatan Seru Berikut Ini!
3. Pemeriksaan penyakit infeksi dan menular
Semua pasangan yang akan menikah perlu untuk melakukan tes ini, jika salah satu pasangan mempunyai riwayat penyakit infeksi dan menular. Sebab, beberapa penyakit infeksi menular tertentu bisa tidak menunjukkan gejala sama sekali atau tidak muncul selama bertahun-tahun sehingga mungkin tidak pernah disadari.
Penyakit menular seksual yang dapat terdeteksi pada premarital check up adalah hepatitis B dan C, klamidia, sipilis, serta HIV/AIDS.
Pemeriksaan ini sangat penting karena penyakit yang dapat terdeteksi tersebut tidak hanya dapat membahayakan kesehatan Anda sendiri, tapi juga dapat menular kepada pasangan Anda.
Artikel Terkait
Dishub Pekanbaru Larang Pengendara Roda Dua Melintas di Fly Over
Kapal Tenggelam di Johor Bahru, Belasan WNI Meninggal Dunia
Jelang melawan Malaysia, Ketua PSSI: Elkan Baggott Bisa Main, Egy Maulana Vikri Sedang Diusahakan