HALUANRIAU.CO, PEKANBARU - Sejak diusut pada 2020 silam, perkara dugaan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melibatkan PT Berlian Mitra Inti (BMI) belum juga rampung. Perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Soal itu belum juga diseret ke pengadilan untuk disidangkan.
Perkara ini ditangani oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau.
Saat dikonfirmasi, Direktur Reskrimsus Polda Riau, Kombes Pol Ferry Irawan mengatakan jika berkas perkara telah dinyatakan lengkap atau P-21 sejak beberapa bulan yang lalu. Kendati begitu, hingga kini pihaknya belum melimpahkan penanganan perkara ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) atau tahap II.
Ia mengungkapkan, ada dinamika yang terjadi terkait dengan kelanjutan proses kasus ini. Dimana Charles yang sebelumnya mewakili korporasi sebagai tersangka telah mengundurkan diri. Dia sebelumnya menjabat Direktur PT BMI.
"Ketika itu ada permintaan (dari JPU) menghadirkan Charles sebagai perwakilan perusahaan. Ternyata Charles sudah mengundurkan diri, sudah mundur dari perusahaan," ujar Kombes Pol Ferry, Senin (2/1).
Pihaknya, kata dia, telah melakukan permintaan kepada kementerian terkait mengenai data terbaru siapa Direktur baru PT BMI.
"Kemudian ada permintaan gelar perkara di Mabes. Sempat berkas perkara kita limpahkan ke Mabes Polri, tapi dikembalikan lagi untuk kita sendiri yang menyerahkan kepada Kejaksaan," sebut dia.
Diakuinya, ada hambatan untuk kelanjutan kasus ini. "Hambatan sebenarnya kita dalam penyerahan perwakilan perusahaan yang mewakili perusahaan, karena memang kasusnya korporasi," beber Kombes Pol Ferry.
"Permintaan JPU tetap untuk menyerahkan Charles. Sampai dengan hari ini kita belum bisa menemukan Charles," sambungnya.
Kendati begitu, Kombes Pol Ferry memastikan jika pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan Jaksa.
"Kita sudah koordinasi dengan Jaksa, untuk meminta supaya perubahan terhadap yang bisa mewakili perusahaan. Ini masih kita diskusikan terus dengan JPU, kira-kira siapa yang bisa ditunjuk selain Charles supaya bisa tahap II," pungkasnya.
Diketahui, penyidik Ditreskrimsus Polda Riau menetapkan PT BMI sebagai tersangka korporasi yang diwakili Direktur bernama Charles. Sedangkan, untuk tersangka perorangan belum ada.
Lahan milik perusahaan bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit terbakar seluar 94 hektare pada Maret 2020 lalu. Atas kondisi itu, petugas menindaklanjuti ke lapangan untuk melakukan penyelidikan dengan melibatkan sejumlah pihak terhadap kebakaran lahan tersebut.
Hasil penyelidikan, ditemukan bukti permulaan yang cukup, sehingga perkara ditingkatkan ke tahap penyidikan. Penyidik kemudian mengirimkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, beberapa waktu lalu.
Dalam proses penyidikan, puluhan saksi telah diperiksa. Diantaranya saksi dari PT BMI, masyarakat, saksi ahli kerusakan lingkungan, ahli perkebunan, ahli lingkungan hidup, dan lainnya. Setelah diyakini rampung, penyidik melimpahkan berkas PT BMI ke Kejaksaan atau tahap I.
Artikel Terkait
3 Orang Jaksa Ikuti Perkembangan Penyidikan Kasus Penikaman Aiptu Ruslan
Penyimpangan Keuangan PT GCM di Inhil, Indra Muchlis Adnan Kembali Jadi Tersangka
Agen Chip Higgs Domino Divonis 3 Bulan, JPU Ajukan Banding
Aksi Anarkis Dijalanan, Dua Anggota Geng Motor Jadi Tersangka
Kegiatan Pengadaan di RSUD Arifin Achmad Disinyalir Sarat Korupsi
Nikita Mirzani Divonis Bebas!
Tersangka Korupsi Pembangunan Pelabuhan di Rohil, Kembalikan Kerugian Negara Rp500 Juta
Tikam Sesama Polisi Hingga Tewas, Bripka Wido Fernando Terancam PTDH
Ditinggal Keluar Kota, Rumah Warga di Inhil Dibobol Maling
Penyidik Masih Lengkapi Berkas Bripka Wido Fernando, Tersangka Penikaman Aiptu Ruslan