HALUANRIAU.CO, PEKANBARU - Penanganan perkara tersangka atas nama Wido Fernando telah dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU). Oleh Jaksa, oknum Polri berpangkat Brigadir Polisi Kepala (Bripka) itu kemudian ditahan dan dititipkan di sel tahanan Mapolres Kampar.
Wido merupakan tersangka penikaman terhadap rekannya sesama polisi, Aiptu Ruslan. Akibatnya, Ruslan meninggal dunia.
Perkara itu sebelumnya ditangani penyidik pada Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau. Oleh penyidik, berkas perkara dilimpahkan ke Jaksa Peneliti. Beberapa kali penelitian, berkas perkara akhirnya dinyatakan lengkap atau P-21 dengan No. B-1185/L.4.1/Eoh.1/03/2023 tanggal 9 Maret 2023.
Penyidik kemudian berkoordinasi dengan Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) terkait jadwal pelimpahan tahap II. Hasilnya, tersangka dan barang bukti dilimpahkan ke JPU pada Rabu (29/3).
"Hari ini pada pukul 13.00 WIB telah dilaksanakan Tahap II dengan tersangka inisial WF," ujar Kepala Seksi (Kasi) Penerangan Hukum (Penkum) dan Humas Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Bambang Heripurwanto.
Dikatakannya, pelaksanaan tahap II dilakukan di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kampar mengingat locus delicti atau tempat kejadian perkara berada di Negeri Sarimadu tersebut. Begitu juga persidangan nantinya, sebut Bambang akan digelar di Pengadilan Negeri (PN) Bangkinang.
Saat tahap II itu, lanjut Bambang, Tim JPU melanjutkan proses penahanan terhadap tersangka. Bripka Wido kemudian dijebloskan ke sel tahanan Mapolres Kampar.
"Tersangka WF ditahan selama 20 hari sejak 29 Maret hingga 17 April 2023 di Polres Kampar," tegas Bambang.
Dengan telah dilaksanakannya proses tahap II, maka saat ini Tim JPU akan mempersiapkan surat dakwaan dan administrasi pelimpahan perkara ke pengadilan. Dalam waktu dekat, Bripka Wido akan disidangkan.
"Penuntut Umum terdiri dari dari 7 orang Jaksa. Gabungan Jaksa dari Kejati dan Kejari Kampar," imbuh Bambang.
Diketahui, korbannya Aiptu Ruslan, tewas usai ditikam dengan sangkur oleh tersangka. Peristiwa terjadi pada Selasa (20/12/2022) malam lalu di komplek Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau. Penikaman ini diduga dipicu lantaran Bripka Wido tak terima ditegur korban.
Usai melakukan aksinya, pelaku langsung melarikan diri. Ia pun dinyatakan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
Namun kurang dari 24 jam pasca kejadian, akhirnya Bripka Wido Fernando berhasil diamankan. Hal ini setelah petugas gabungan dari Polres Kampar dan Polda Riau, berhasil melakukan pendekatan terhadap pelaku lewat keluarganya.
Alhasil, pelaku bersedia menyerahkan diri. Polisi turut menyita barang bukti sangkur yang digunakan pelaku dalam melakukan aksinya menikam korban.
Berdasarkan informasi dihimpun, kronologis kejadian bermula saat Aiptu Ruslan, sekira pukul 15.45 WIB, datang ke penjagaan SPN memanggil pelaku untuk melaksanakan apel.
Artikel Terkait
MA Tolak Kasasi Gugatan Hak Cipta Tabungan Emas Pegadaian
Belasan Sepeda Motor Terjaring Patroli Subuh Satlantas Polresta Pekanbaru, Kompol Birgitta: Penindakan Tilang
Ditinggal Suami Kerja, Ibu Muda Digenjot Suami Pengusaha Warung Makan Pecel Lele
Pekan Ini, Penanganan Perkara Polisi Tikam Polisi Dilimpahkan ke Jaksa
Penyidik Masih Lengkapi Berkas 3 Tersangka Perampokan Gerai ATM Bank Panin Pekanbaru
Bocah Malang yang 'Meninggal' Ditangan Ibu Kandungnya, Disiksa di Kamar Mandi
Berkas Eks Bendahara BLUD RSUD Bangkinang Kembali Diteliti Jaksa
Jaksa Kembali Teliti Berkas Perkara Mantan Pimpinan Bank Daerah Capem Duri
Terlibat Pemerasan dan Penipuan, Oknum PNS Ini Hanya Dituntut 1 Tahun dan Vonis 10 Bulan Penjara
6 Bulan Buron, Tersangka Curanmor Ditangkap di Masjid