HALUANRIAU.CO, MALAYSIA - Putri PM Malaysia Anwar Ibrahim, Nurul Izzah Anwar memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai penasehat senior ekonomi dan keuangan negara.
Dilansir dari media Malaysia, The Star My, pernyataan pengunduran diri tersebut disampaikan Nurul pada, Senin (13/2/2023) dimana ia baru menduduki jabatan tersebut selama 40 hari.
Disisi lain, Nurul Izzah akan menjabat sebagai salah satu kepala sekretariat yang akan mendukung panel penasihat di Kementerian Keuangan Malaysia atas undangan dari undangan Ketua Komisi Penasihat Menteri Keuangan (Menkeu), Tan Sri Mohd Hassan Marican.
"Ketua Komisi Penasihat Menteri Keuangan (Menkeu) Tan Sri Mohd Hassan Marican bersama dengan para anggota terhormat lainnya, telah mengundang saya untuk menjadi kepala (co-head) sekretariat untuk mendukung pekerjaan mereka untuk negara," sebut Nurul Izzah.
"Ini merupakan undangan yang saya terima dengan rendah hati," imbuhnya.
Pengunduran diri Nurul Izzah Anwar tersebut sebagai bentuk jawaban atas kritikan yang dilayangkan oleh masyarakat Malaysia dimana ia ditunjuk langsung oleh ayahnya sendiri yang juga Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim dan dicap sebagai bentuk nepotisme.
Nurul Izzah yang mantan anggota parlemen Pematang Pauh itu menuturkan dirinya berterima kasih atas dukungan yang diterimanya, baik dari masyarakat maupun kalangan pegawai negeri dan pemerintahan secara luas.
Baca Juga: Polisi Olah TKP Kecelakaan Maut di Pasar Air Tiris, Pengendara Motor Tewas di Tempat
Artikel Terkait
Bom Parsel di Pandan Indah Tewaskan Seorang Pelayan, Kepolisian Selangor: Diledakan dari Jarak Jauh
Dapat Ancaman Bomb, Pesawat Jetstar Mendarat Darurat di Bandara Chubu
Besok, PM Malaysia Anwar Ibrahim Bertemu Presiden Jokowi
Seiyuu Sora Tokui 'Nico Nico Nii' Tunda Aktifitas Karena Covid-19
PM Jepang Instruksi Pertimbangan Untuk Menurunkan Klasifikasi Covid, Bakal Bebas Masker?
Presiden China Xi Jinping Ketar-ketir Jelang Imlek
Ditilang Tak Memakai Sabuk Pengaman Walau Jadi Penumpang, PM Inggris Rishi Sunak Minta Maaf
Mantan Politisi Mualaf Belanda Sebut Umat Islam Jadi Sasaran Standar Ganda
Gempa 7.8 SR Guncang Turkiye Selatan, 8 Orang Meninggal Dunia
Jerman, Denmark dan Belanda Sediakan 100 Tank Leopard 1 untuk Ukraina