HALUANRIAU.CO, EROPA - Belanda, Denmark dan Jerman dalam surat pernyataan bersama yang diterbitkan pada, Selasa (7/2/2023) lalu setidaknya akan mengumpulkan total 100 tank Leopard 1 dari stok mereka.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengungkapkan bahwa Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius dalam kunjungan mendadaknya ke Kyiv, Ukraina, mengungkapkan bahwa ketiga negara tersebut akan akan menyediakan 20 hingga 25 tank Leopard 1 pada kuartal pertama yang akan tiba pada panas 2023, di kuartal kedua akhir tahun nanntinya jadi 80 unit tank yang akan tiba serta di tahun 2024 nantiya total 100 secara keseluruhan akan tiba di Ukraina.
Disisi lain, Wakil Kanselir Jerman, Robert Habeck mengatakan bahwa untuk sementara waktu, Ukraina harus memiliki dua digit tank jenis Leopard 1 buatan negara Nazi tersebut.
"Jumlahnya ada tetapi mereka harus diperbarui untuk pertempuran, diperlengkapi kembali, jadi kami tidak tahu persis berapa jumlahnya," katanya kepada wartawan.
Lebih lanjut, Habeck mengungkapkan bahwa jumlah besar tersebut bertujuan untuk mengalau serangan Rusia di musim semi.
"Tapi itu jumlah yang besar untuk menghalau serangan musim semi Rusia."
"Saya harap keputusan itu diambil pada waktu yang tepat," terangnya.
Menteri Pertahanan Belanda, Kasja Ollongren mengatakan Leopard 1 masih cocok untuk digunakan dalam pertempuran meskipun modelnya lebih tua.
"Ini benar-benar tank yang telah teruji," katanya di stasiun penyiaran nasional Belanda NOS.
“Mereka sedang diperbaiki dan siap tempur, jadi mereka pasti akan berguna bagi Ukraina, dan juga lebih baik daripada sejumlah tank Rusia," terangnya.
Baca Juga: Wujudkan Prestasi Olahraga, KONI Riau dan UIR Jalin Kerjasama
Artikel Terkait
Berbicara Dengan Logat Korsel, 4 Mahasiswa Korut Dihukum Kerja Paksa
Bom Parsel di Pandan Indah Tewaskan Seorang Pelayan, Kepolisian Selangor: Diledakan dari Jarak Jauh
Dapat Ancaman Bomb, Pesawat Jetstar Mendarat Darurat di Bandara Chubu
Besok, PM Malaysia Anwar Ibrahim Bertemu Presiden Jokowi
Seiyuu Sora Tokui 'Nico Nico Nii' Tunda Aktifitas Karena Covid-19
PM Jepang Instruksi Pertimbangan Untuk Menurunkan Klasifikasi Covid, Bakal Bebas Masker?
Presiden China Xi Jinping Ketar-ketir Jelang Imlek
Ditilang Tak Memakai Sabuk Pengaman Walau Jadi Penumpang, PM Inggris Rishi Sunak Minta Maaf
Mantan Politisi Mualaf Belanda Sebut Umat Islam Jadi Sasaran Standar Ganda
Gempa 7.8 SR Guncang Turkiye Selatan, 8 Orang Meninggal Dunia