HALUANRIAU.CO, CHINA - Presiden China, Xi Jinping untuk pertama kalinya berbicara di depan umum setelah gelombang Covid-19 kembali meningkat di negara tirai bambu tersebut.
Dilansir dari media pemerintah China, Xinhua, melaporkan bahwa Xi Jinping mengaku khawatir terkait kasus covid-19 kembali melonjak menjelang perayaan Imlek akhir pekan ini.
Ia mengungkapkan hal tersebut sambil menelfon sejumlah penjabat terkait pada, Rabu (18/1/2023) lalu.
"Xi mengatakan dia utamanya khawatir terhadap daerah-daerah pinggiran dan penduduk daerah pinggiran setelah negara menyesuaikan aturan Covid-19," demikian pemberitaan Xinhua.
Dalam beberapa bulan terakhir, Pemerintah China memberlakukan aturan ketat terkait penyebaran Covid-19, namun beberapa pekan lalu pasca demo besar-besaran, pihaknya kemudian melonggarkan aturan yang dianggap terlalu ketat.
Setelah pelonggaran tersebut, jumlah infeksi covid-19 di China naik dan bahkan rumah sakit serta tempat kremasi dilaporkan sempat kewalahan menangani hal itu.
Perayaan Imlek di China disebut selalu ditandai dengan pulang kampung warganya untuk bertemu sanak saudara. Hal inilah yang disebut sebagai ketakutan Xi Jinping akan potensi lonjakan infeksi di negara Tirai Bambu itu.
Baca Juga: Tinggalkan Resepsi, Pengantin Wanita di Bengkalis Ikut Tes Wawancara Demi Bisa Jadi Anggota PPS
Artikel Terkait
Ketahuan Selingkuh Dengan Pengusaha, Mantan Personil AKB 48 Digugat Cerai
Mantan PM Malaysia, Najib Razak Ajukan Banding
Perlombaan Balap Mobil CCT Battle of Champions di Malaysia Menelan Korban, Satu Orang Tewas
Masalah Tak Kunjung Usai, Kini Twitter Digugat Rp2,1 Miliar Karena Nunggak Sewa Kantor
Berbicara Dengan Logat Korsel, 4 Mahasiswa Korut Dihukum Kerja Paksa
Bom Parsel di Pandan Indah Tewaskan Seorang Pelayan, Kepolisian Selangor: Diledakan dari Jarak Jauh
Dapat Ancaman Bomb, Pesawat Jetstar Mendarat Darurat di Bandara Chubu
Besok, PM Malaysia Anwar Ibrahim Bertemu Presiden Jokowi
Seiyuu Sora Tokui 'Nico Nico Nii' Tunda Aktifitas Karena Covid-19
PM Jepang Instruksi Pertimbangan Untuk Menurunkan Klasifikasi Covid, Bakal Bebas Masker?