HALUANRIAU.CO, MALAYSIA - Perdana Menteri (PM Malaysia, Anwar Ibrahim memberi peringatan kepada Mantan PM sebelumnya yang kini menjadi oposisi pemerintahan, Muhyiddin Yassin untuk tidak menentang dirinya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Anwar setelah menemukan adanya dugaan penyimpangan pengeluaran keuangan negara tak wajar sebesar 600 Miliar Ringgit atau sekitar Rp2.121 Triliun.
Dilansir dari The Star, Anwar menyebutkan bahwa pengeluaran tak wajar tersebut mencakup adanya keterlibatan perusahaan-perusahaan terkait anggota keluarga Muhyiddin dimana ada sejumlah proses dan prosedur yang tidak dipatuhi pemerintahan pada era sebelumnya.
"Saya ingin mengingatkan Muhyiddin untuk tidak menantang saya karena jelas ada beberapa proses dan prosedur yang tidak dipatuhi," ujar Anwar dalam pernyataan terbaru kepada wartawan setempat.
Namun demikian, Anwar tidak menyebutkan perusahaan-perusahaan mana yang dimaksud. Ia menambahkan bahwa ia hanya berniat untuk fokus kepada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, namun karena dirinya ditantang maka persoalan tersebut perlu ia tanggapi.
Anwar menyebut ada beberapa pihak yang mengklaim bahwa mereka bersih dari hal itu.
"Namun, mereka tidak demikian, karena ditemukan adanya persetujuan yang dilakukan tanpa mematuhi regulasi," ujar Anwar.
"Ini mencakup persetujuan yang dibuat selama perintah pengendalian pergerakan," imbuhnya, merujuk pada kebijakan pandemi virus Corona (Covid-19) pada era pemerintahan Muhyiddin Yassin.
Dikutip dari detik, sebelumnya saat Malaysia masih dipimpin Muhyiddin, ada seruan untuk membentuk Komisi Penyelidikan Kerajaan (RCI) untuk menyelidiki pengeluaran pemerintahan selama pandemi.
Dalam tanggapannya, Muhyiddin menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menggelapkan atau menyelewengkan dana tersebut. Menurutnya jika memang hal tersebut benar terjadi, seharusnya penyelidikan sudah lama dilakukan.
"Tidak ada satu sen pun dari uang ini yang masuk ke rekening pribadi saya. Tidak masuk akal jika uang yang dimaksudkan untuk bantuan publik, yang langsung disetorkan ke rekening orang-orang, dapat dialihkan ke rekening saya," cetus Muhyiddin dalam pernyataan via Facebook.
"Sangat tidak mungkin JAN (Departemen Audit Nasional, red) dan (Komite Akuntan Publik) PAC entah bagaimana mengabaikan jumlah yang begitu besar," imbuhnya.
"Jangan terus-menerus menuding orang lain dengan tuduhan yang tidak masuk akal hanya untuk menutupi kelemahan pemerintah saat ini," cetusnya.
Baca Juga: Jamwas Diminta Tinjau Proyek Lapangan Tenis, Ormas PETIR : Jika Ada Oknum Bermain, Tindak
Artikel Terkait
BREAKING NEWS: Keputusan Mutlak, Raja Malaysia Tunjuk Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri
Anwar Ibrahim Dijadwalkan Akan Disumpah Jadi Perdana Menteri Sore Ini
Profil Anwar Ibrahim: Persekusi Politik, 2 Kali Dibui 2 Dekade Bermimpi dan Kini Jadi Perdana Menteri Malaysia
Anwar Ibrahim Resmi Dilantik Jadi Perdana Menteri Malaysia
Anwar Ibrahim: Saya Memilih Untuk Tidak Menerima Gaji
China 'Memanas', Pendemo Tuntut Xi Jinping Mundur
PM Malaysia Tolak Pake Mobil Dinas
Pesawat Tabrak Kabel Sutet, Washington Padam
Kim Jong Un Kini Sering Tampil Bersama Putrinya, Jadi Suksesor Sang Ayah?
PM Malaysia, Anwar Ibrahim Sebut Ada Penyimpangan Anggaran Rp2.121 T Pemerintahan Muhyiddin Yassin