Biden Murka Zelensky Banyak Mintanya

- Selasa, 1 November 2022 | 18:40 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menyebut Pakistan sebagai negara paling berbahaya di dunia, sontak pejabat Pakistan marah.
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menyebut Pakistan sebagai negara paling berbahaya di dunia, sontak pejabat Pakistan marah.

HALUANRIAU.CO, AMERIKA SERIKAT - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden terlihat kehilangan kesabaran saat bertelepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Hal tersebut disebabkan lantaran Kyiv meminta kembali bantuan senjata kepada Washington.

Hal tersebut terungkap setelah media AS membeberkan isi percakapan Biden dan Zelensky via telepon pada Juni lalu, empat bulan setelah invasi Rusia ke Ukraina berlangsung.

Menurut laporan NBC News, Biden merasa jengkel saat Zelensky membeberkan daftar bantuan militer tambahan yang masih dibutuhkan Ukraina. Padahal, sebelumnya, Biden baru menjelaskan AS telah memberi lampu hijau pemberian bantuan militer tambahan senilai US$1 miliar untuk Ukraina.

Salah satu sumber yang mengetahui percakapan Biden-Zelensky itu menyebut sang Presiden AS sempat meninggikan volume suaranya di tengah percakapan dengan Zelensky.

Dalam perbincangan itu, menurut sumber, Biden mengatakan AS sudah menunjukkan kemurahan hati dan komitmennya untuk menggelontorkan sejumlah besar bantuan terhadap Ukraina.

Dalam percakapan itu, Biden bahkan disebut mengatakan Zelensky seharusnya bisa menunjukkan lebih banyak rasa terima kasih kepada AS.

Biden mengatakan dia telah memberi tahu Zelensky tentang bantuan $1 miliar dan bersumpah AS "tidak akan goyah dalam komitmen kami kepada rakyat Ukraina saat mereka berjuang untuk kebebasan mereka."

Beberapa pekan sebelum panggilan telepon berlangsung, Biden juga dilaporkan merasa frustrasi karena Zelensky mengatakan kepada publik bantuan militer dari AS tak kunjung tiba.

Namun, menurut pemerintah, hubungan kedua pemimpin itu kini membaik dalam empat bulan terakhir, demikian dikutip The Independent.

Setelah ketegangan dengan Biden di telepon itu ,Zelensky segera meredakan ketegangan. Ia menyimpulkan bahwa tidak baik memiliki gesekan dengan presiden AS, menurut dua sumber yang akrab dengan pandangan pemerintah Ukraina.

Tak lama setelah komunikasi berlangsung, Zelensky juga melayangkan pernyataan pers soal percakapannya dengan Biden. Dalam pernyataannya, ia berterima kasih kepada Biden atas bantuan yang dijanjikan AS bagi negaranya.

"Saya melakukan percakapan penting dengan Presiden AS Biden hari ini," katanya dalam pidato yang direkam dalam video pada 15 Juni.

"Saya berterima kasih atas dukungan AS ini. Ini sangat penting untuk pertahanan kami di Donbas."

Sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, Biden dan Zelensky rutin melakukan percakapan telepon. AS bersama negara sekutu juga terus mengirimkan serangkaian bantuan militer seperti senjata hingga bantuan kemanusiaan bagi Ukraina.

Biden juga dilaporkan telah berdiskusi dengan Kongres AS untuk menambah anggaran bantuan sekitar US$50 miliar atau sekitar Rp781 triliun bagi Ukraina pada pertengahan November.

Halaman:

Editor: Bilhaqi Amjada A'araf

Sumber: CNN, NBC News

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mahathir: Saya akan Terus Berpolitik

Selasa, 28 Maret 2023 | 16:50 WIB

Mulai 1 Maret, Hong Kong Bebas Masker

Selasa, 28 Februari 2023 | 11:25 WIB
X