HALUANRIAU.CO, MALAYSIA - Anwar Ibrahim kini resmi menjadi Perdana Menteri (PM) ke-10 Malaysia pada, Kamis (24/11/2022).
Ketua Pakatan Harapan (PH) yang bernama lengkap Datuk Seri Anwar Ibrahim tersebut dilantik oleh Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah di Istana Negara pada pukul 17.06 waktu setempat.
Didalam pelantikan tersebut, Permaisuri Agong Tunku Hajah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah juga hadir mendampingi Raja Malaysia.
Raja Al-Sultan Abdullah menyetujui pengangkatan Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia sesuai dengan Pasal 40(2)(a) dan Pasal 43(2)(a) Konstitusi Federal.
Anwar Ibrahim (75) yang mengenakan baju Melayu hitam dan bersongket emas didampingi oleh istrinya, Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail, yang juga merupakan anggota Parlemen dari Bandar Tun Razak.
Setelah mengambil sumpah, Anwar Ibrahim kemudian menandatangani surat penunjukan dirinya yang kemudian disaksikan oleh Ketua Pengadilan, Tun Tengku Maimun Tuan Mat dan kepala Sekretaris Pemerintahan, Tan Sri Mohd Zuki Ali.
Upacara tersebut disaksikan oleh Jaksa Agung ,Tan Sri Idrus Harun; Kepala Kepolisian Malaysia, Jenderal Tan Sri Affendi Buang, Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Acryl Sani Abdullah Sani; Presiden Senat, Tan Sri Dr Rais Yatim dan Ketua Dewan Rakyat, Tan Sri Azhar Azizan Harun.
Di antara para pemimpin partai politik yang hadir adalah Wakil Presiden PKR, Rafizi Ramli; Sekretaris Jenderal DAP, Anthony Loke; Presiden Amanah, Mohamad Sabu; Presiden UPKO, Wifred Madius Tangau; Ketua Barisan Nasional merangkap Presiden UMNO, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi dan Wakil Presiden UMNO, Datuk Seri Mohamad Hasan.
Diketahui, untuk pertama kalinya dalam sejarah negara itu, jajak pendapat nasional Sabtu lalu diakhiri dengan parlemen gantung setelah tidak ada partai yang memperoleh mayoritas sederhana dari 112 kursi di Parlemen dengan 222 kursi untuk membentuk pemerintahan baru.
Pakatan Harapan (PH) menjadi koalisi perolehan tertinggi dengan 82 kursi parlemen, diikuti oleh PN (73), Barisan Nasional (30), Gabungan Parti Sarawak (23), Gabungan Rakyat Sabah (enam), Warisan (tiga), Parti Bangsa Malaysia dan Parti Kesejahteraan Demokratik Masyarakat masing-masing satu kursi, bersama dengan dua orang independen.
Raja Malaysia kemudian membuat surat keputusan agar semua partai dan koalisi mempertimbangkan untuk membentuk pemerintahan persatuan guna mengakhiri gejolak politik, akhirnya mereka sepakat mendukung pemerintahan yang dipimpin oleh Anwar.
Artikel Terkait
Kubu Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yasin Masing-Masing Klaim Dapat Membentuk Pemerintahan
Raja Malaysia Minta Paling Lambat Besok Siang Sudah Ada Nama Perdana Menteri
Batas Waktu Diperpanjang Hingga Selasa, Pakatan Harapan dan Barisan Nasional Terlibat Pembicaraan
Muhyiddin Pede Kembali Bakal Jadi PM Malaysia
Geram ke PBB, Korut: Boneka AS!
Koalisi Anwar-Zahid Gagal, BN Tetap Oposisi di Parlemen Malaysia
Gempa M 7,0 Guncang Kepulauan Solomon
BREAKING NEWS: Keputusan Mutlak, Raja Malaysia Tunjuk Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri
Anwar Ibrahim Dijadwalkan Akan Disumpah Jadi Perdana Menteri Sore Ini
Profil Anwar Ibrahim: Persekusi Politik, 2 Kali Dibui 2 Dekade Bermimpi dan Kini Jadi Perdana Menteri Malaysia