Profil Anwar Ibrahim: Persekusi Politik, 2 Kali Dibui 2 Dekade Bermimpi dan Kini Jadi Perdana Menteri Malaysia

- Kamis, 24 November 2022 | 16:33 WIB
Anwar Ibrahim.  Raja Malaysia Peringatkan Perdana Menteri Anwar Ibrahim Jangan Bebankan Rakyat dengan Gejolak Politik
Anwar Ibrahim. Raja Malaysia Peringatkan Perdana Menteri Anwar Ibrahim Jangan Bebankan Rakyat dengan Gejolak Politik

HALUANRIAU.CO, MALAYSIA - Hari ini mungkin menjadi hari yang bersejarah bagi politisi oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim.

Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia era 90 an tersebut akhirnya mendapatkan posisi yang diidam-idamkan selama ini.

Dilansir dari Malay Mail, Kamis (24/11/2022), pria 75 tahun tersebut telah berkecimpung di dunia perpolitikan Malaysia selama 4 dekade terahir. Dijukuki sebagai Prime Minister-in-Waiting, Ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR) tersebut terjun ke dunia politik perama kali pada tahun 1982 silam.

Saat itu, Anwar Ibrahim masih berstatus sebagai pemimpin Pemuda Muslim dan bergabung dengan Partai Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO) dimana merupakan partai terbesar dan telah berkuasa di tanah Melayu selama 60 tahun.

Pada tahun 80 an, karirnya melejut setelah menjabat sebagai Menteri Keuangan dan kemudian pada tahun 90 an dibawah pemerintahan Perdana Menteri (PM) Malaysia saat itu, Mahathir Mohamad, ia ditunjuk menjadi wakil PM.

Ia bersama dengan Mahathir menjadi sosok yang paling dinamis pada pemerintahan Malaysia saat itu dimana ia menjadi sesosok penyeimbang muda untuk PM tertua didunia itu.

Namun demikian, ketika krisis melanda Asia, terutama Malaysia pada tahun 1997/1998, hubungan keduanya meretak. Baik Anwar dan Mahathir memiliki pandangan yang berbeda terkait cara penanganan untuk membawa negara tersebut keluar dari permasalahan tersebut.

Ketika itu para pengamat perpolitikan Malaysia menyebut Anwar tidak sabaran untuk menduduki posisi Perdana Menteri dan bahkan disebut meremehkan Mahathir Muhamad yang membawanya ke posisi wakil Perdana Menteri pada saat itu yang dianggap melindunginya.

Tak berselang lama, Mahathir kemudian memecat Anwar Ibrahim dari posisinya. Selain itu ia juga diusir dari keanggotaan UMNO pada saat itu.

Pada tahun 1999, Anwar kemudian didakwa atas tuduhan korupsi dan dihukum selama 6 tahun. Setahun kemudian ia kembali didakwa atas kasus sodomi hingga hukumannya ditambah 9 tahun penjara.

Namun demikian, Anwar tidak tinggal diam. Ia mengklaim bahwa dirinya mengalami persekusi politik. Atas pernyataan tersebut, unjuk rasa kemudian pecah di jalanan Malaysia saat itu berkembang menjadi gerakan reformasi demokrasi Malaysia.

Kemudian sosok Anwar menjadi simbol perjuangan setelah beredar foto dirinya yang mengalami lebam di areal mata yang dipicu oleh Kepala Kepolisian saat itu dan informasi tersebut menyebar ke seluruh dunia.

Pertikaian antara Anwar dan Mahathir mendominasi dan membentuk politik Malaysia selama empat dekade terakhir.

Hingga tahun 2024, Mahkamah Agung Malaysia akhirnya membatalkan hukuman yang dijatuhkan padanya dalam kasus sodomi dan Anwar Ibrahim akhirnya bebas dari penjara.

Selepas dari bebas, ia memilih untuk beristirahat dan menjadi seorang akademisi di kampus Malaysia, hingga pada Pemilu tahun 2013, ia kembali terjun ke dunia perpolitikan dan memimpin koalisi oposisi.

Halaman:

Editor: Bilhaqi Amjada A'araf

Sumber: detik

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mulai 1 Maret, Hong Kong Bebas Masker

Selasa, 28 Februari 2023 | 11:25 WIB

Presiden China Xi Jinping Ketar-ketir Jelang Imlek

Jumat, 20 Januari 2023 | 14:09 WIB
X