HALUANRIAU.CO, MALAYSIA - Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah resmi menunjuk Pemimpin Koalisi Pakatan Harapan (PH), Anwar Ibrahim menjadi Perdana Menteri (PM) yang baru menggantikan Ismail Sabri. Hal tersebut diputuskan setelah Raja menggelar rapat bersama dengan 9 kesultanan Melayu.
"Setelah mempertimbangkan pandangan Yang Mulia Penguasa Melayu (sultan-sultan Malaysia), Yang Mulia (Raja Abdullah) telah memberikan persetujuan untuk menunjuk Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10," kata pernyataan Istana Negara.
Penunjukan Anwar Ibrahim menjadi Perdana Menteri ke-10 Malaysia tersebut dibuat setelah tidak adanya pemenang mutlak dalam pemilihan umum Malaysia ke-15 (GE15) tersebut.
Diketahui, Pakatan Harapan (PH) yang ia pimpin meraih kursi parlemen paling banyak diantara pesaing lainnya yakni 82 kursi. Namun demikian, ia tidak bisa membentuk pemerintahan dikarenakan jumlah kursi yang harus ia pegang minimal 112 kursi dari total mayoritas 222 kursi parlemen.
Sementara itu, peringkat kedua yakni Perikatan Nasional (PN) pimpinan Muhyiddin Yassin meraih 73 kursi suara.
Untuk mengatasi hal tersebut, sebelumnya Raja Malaysia telah memberikan waktu lebih untuk para partai politik untuk membangun koalisi mayoritas parlemen hingga memenuhi persyaratan membentuk pemerintahan, namun hingga batas waktu berakhir, tidak ada satupun koalisi penuh terbentuk dan melapor ke Raja dan Barisan Nasional (BN) yang tak lain menempati peringkat ke 3 dengan perolehan 30 kursi memilih untuk tetap menjadi oposisi sehingga tidak ada satu pihak pun yang memperoleh kursi dominan di parlemen.
Kemudian Raja kembali memanggil dua pimpinan koalisi dengan perolehan tertinggi yakni, Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yassin, namun di akhir pertemuan, Muhyiddin menegaskan bahwa ia tidak sudi untuk bersatu membangun pemerintahan bersama dengan Anwar Ibrahim.
Atas dasar semakin rumitnya kejadian ini, Raja Malaysia, Sultan Abdullah mengeluarkan titah kepada semua pihak nantinya terutama masyarakat Malaysia untuk bisa menerima semua keputusan yang ia akan ambil dan hari ini, Kamis (24/11/2022) Raja menggelar pertemuan dengan 9 kesultanan yang ada di Malaysia.
Akhir dari pertemuan tersebut, Raja kemudian mengumumkan Anwar Ibrahim menjadi Perdana Menteri selanjutnya untuk memimpin pemerintahan negeri harimau malaya tersebut.
Baca Juga: Lomba HUT PGRI 77, Ketua PGRI Kecamatan Pangean Rangkul Seluruh Anggota Memeriahkan Profesi Pendidik
Artikel Terkait
Rudal Jatuh di Polandia: Tertuduh Rusia, Ternyata Ukraina Dalangnya
Penceramah Sekte Sesat Turki Divonis 8.658 Tahun Penjara
Pemilu Malaysia Resmi Digelar, 6 Kandidat Diprediksi Jadi PM
Kubu Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yasin Masing-Masing Klaim Dapat Membentuk Pemerintahan
Raja Malaysia Minta Paling Lambat Besok Siang Sudah Ada Nama Perdana Menteri
Batas Waktu Diperpanjang Hingga Selasa, Pakatan Harapan dan Barisan Nasional Terlibat Pembicaraan
Muhyiddin Pede Kembali Bakal Jadi PM Malaysia
Geram ke PBB, Korut: Boneka AS!
Koalisi Anwar-Zahid Gagal, BN Tetap Oposisi di Parlemen Malaysia
Gempa M 7,0 Guncang Kepulauan Solomon