Batas Waktu Diperpanjang Hingga Selasa, Pakatan Harapan dan Barisan Nasional Terlibat Pembicaraan

- Senin, 21 November 2022 | 14:45 WIB
Anwar Ibrahim (kiri) dan Ahmad Zahid Hamidi terlibat pembicaraan menjelang batas waktu raja untuk menyerahkan nomor untuk membentuk pemerintahan (BEAMSTART)
Anwar Ibrahim (kiri) dan Ahmad Zahid Hamidi terlibat pembicaraan menjelang batas waktu raja untuk menyerahkan nomor untuk membentuk pemerintahan (BEAMSTART)

HALUANRIAU.CO, MALAYSIA - Pakatan Harapan (PH) pimpinan oposisi Anwar Ibrahim dan Barisan Nasional (BN) pimpinan Ahmad Zahid Hamidi melakukan pertemuan di Hotel Seri Pacific di Kuala Lumpur pada Senin (21/11/2022) pagi waktu setempat.

Hari ini, pihak istana nasional Malaysia telah memperpanjang batas waktu bagi para pihak yang sepakat membentuk sebuah aliansi dominan di parlemen dan membentuk pemerintahan baru. Seyogyanya batas waktu yang di tetapkan Raja Malaysia adalah hari ini, Senin (21/11/2022) pukul 14.00 WIB, diperpanjang hingga Selasa (22/11/2022) di jam yang sama.

Kepala BN, Ahmad Zahid Hamidi tiba sekitar pukul 10 pagi pada hari Senin sementara Ketua PH Anwar Ibrahim memasuki hotel sekitar pukul 10.30 pagi.

Dilansir dari CNA, Ahmad Zahid hanya mengatakan ada pertemuan antara 30 anggota DPR BN di hotel tersebut.

Terpisah, Ketua PH, Anwar Ibrahim mengatakan bahwa ia menghadiri pertemuan tersebut namun tidak merinci tentang apa yang dilakukan.

Para pemimpin partai lain yang terlihat memasuki hotel tersebut diantara lain, Ketua Parti Amanah Negara (Amanah), Mohamad Sabu; Wakil Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), Mohamad Hasan; Wakil Presiden UMNO, Ismail Sabri Yaakob; Sekretaris Jenderal PH, Saifuddin Nasution dan Kongres India Malaysia (MIC) Wakil Presiden, M Saravanan.

Barisan Nasional disebut menjadi kunci untuk Pakatan Harapan (PH) untuk bisa menguasai parlemen dan bisa membentuk pemerintahan.

Selama konferensi pers di hotel sekitar pukul 11.00 waktu Malaysia, Ketua BN, Ahmad Zahid, yang bersama 26 anggota parlemen BN lainnya, mengatakan kepada wartawan bahwa koalisi belum membuat keputusan untuk menandatangani deklarasi undang-undang untuk mendukung koalisi atau individu mana pun sebagai perdana menteri.

Ia juga menanggapi klaim Pakatan Nasional yang menyebut BN telah bergabung bersama mereka untuk membentuk Pemerintahan.

“Belum ada keputusan dengan siapa pun, khususnya PN untuk membentuk pemerintahan dengan mereka,” kata Ahmad Zahid.

"Setiap partai atau koalisi yang mengklaim bahwa BN bergabung dengan mereka untuk membentuk pemerintahan semuanya tidak benar," tambahnya.

Ke 27 anggota parlemen BN kemudian keluar ruangan dan masuk ke ruangan lain di mana terlihat beberapa anggota PH MP termasuk Wakil Ketua Parti Keadilan Rakyat, Rafizi Ramli.

Pemimpin Pakatan Harapan (PH), Anwar Ibrahim menjelaskan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada partai politik lain untuk mengumumkan kemana mereka akan bergabung.

"Seperti yang saya katakan tadi malam, itu sudah selesai tetapi saya ingin itu benar-benar tepat dan biarkan mereka (partai politik) mengeluarkan pernyataan mereka sendiri," jelasnya.

"Saya senang karena kita telah menyelesaikan ini secara virtual. Dengan tingkat dukungan, saya yakin Insya Allah saya akan diberi kesempatan, kesempatan untuk memimpin negara ini," kata presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR).

Halaman:

Editor: Bilhaqi Amjada A'araf

Sumber: CNA, Bernama

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mulai 1 Maret, Hong Kong Bebas Masker

Selasa, 28 Februari 2023 | 11:25 WIB

Presiden China Xi Jinping Ketar-ketir Jelang Imlek

Jumat, 20 Januari 2023 | 14:09 WIB
X