Jembatan Bersejarah India Runtuh, Jaksa India Salahkan Kontraktor Renovasi

- Rabu, 2 November 2022 | 18:57 WIB
Kondisi jembatan gantung di India yang ambruk menewaskan 135 orang (Tangkapan layar)
Kondisi jembatan gantung di India yang ambruk menewaskan 135 orang (Tangkapan layar)

HALUANRIAU.CO, India - Kejaksaan di India menyatakan kontraktor yang merenovasi jembatan gantung yang menewaskan 135 orang tersebut menjadi tersangka.

Perusahaan tersebut disebut memasang lantai yang lebih berat selama pekerjaan di jembatan yang berusia 150 tahun tersebut namun tidak mengganti kabel utama yang telah berkarat.

Pihak kepolisian meyakini bahwa struktur jembatan patah diakibatkan kelebihan beban saat para pengunjung tengah memadati jembatan yang berada di Morbi itu pada, Minggu (30/10/2022).

Sembilan orang yang terkait dengan kelompok Oreva, sebuah perusahaan manufaktur jam tangan dan e-bike yang memiliki kontrak untuk mengelola jembatan, telah ditangkap atas tuduhan pembunuhan.

Oreva disebut mempekerjakan kontraktor yang tidak cukup memenuhi syarat, jaksa penuntut umum, Harshendu Panchal mengatakan kepada wartawan setelah sidang penahanan Selasa malam.

"Kabel utama jembatan tidak diganti selama renovasi," katanya.

“Polisi juga meyakini bahwa beban jembatan bertambah karena adanya empat lapis lantai aluminium yang dikerjakan oleh kontraktor, yang mungkin mengakibatkan jembatan ambruk,” tambahnya.

Klik di sini untuk mendapatkan voucher Pegadaian

Struktur sepanjang 230m, objek wisata utama di daerah itu, baru dibuka kembali Rabu lalu setelah hampir tujuh bulan renovasi yang dikatakan menelan biaya 20 juta rupee (Rp3,78 miliar).

Pihak berwenang di negara bagian Gujarat barat mengatakan sertifikat keselamatan yang layak tidak diperoleh sebelum pengunjung diizinkan kembali. Sedikitnya 47 korban adalah anak-anak.

Oreva telah diberikan kontrak 15 tahun oleh otoritas lokal untuk mengoperasikan dan memelihara jembatan itu, tetapi penyelidikan sejak itu menemukan bahwa ia tidak memiliki pengalaman sebelumnya dalam proyek-proyek semacam itu.

Namun demikian, manajer grup Oreva, Deepak Parekh dilaporkan mengatakan kepada pengadilan bahwa kejadian tersebut adalah kehendak tuhan.

"Ini adalah kehendak Tuhan bahwa insiden malang seperti itu terjadi." ungkapnya.

Dia dan manajer Oreva lainnya, bersama dengan dua kontraktor, ditahan di tahanan polisi, sementara lima penjual tiket dan penjaga keamanan untuk jembatan dikirim ke penjara menunggu persidangan.

Halaman:

Editor: Bilhaqi Amjada A'araf

Sumber: CNA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mahathir: Saya akan Terus Berpolitik

Selasa, 28 Maret 2023 | 16:50 WIB

Mulai 1 Maret, Hong Kong Bebas Masker

Selasa, 28 Februari 2023 | 11:25 WIB
X